Diplomatic Tour Hari Pangan Sedunia ke-37 Tahun 2017


Kalimantan Barat - Tahun 2017 ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menjadi tuan rumah kegiatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-37 yang akan dilaksanakan tanggal 18-20 Oktober 2017, dengan mengangkat tema “Change the future of migration. Invest in food security and rural development”. Tema ini dilatarbelakangi kekhawatiran dunia terhadap perpindahan sumberdaya manusia pertanian produktif, khususnya generasi muda, dari perdesaan ke perkotaan untuk meningkatkan taraf hidupnya. Untuk itu, diperlukan investasi jangka panjang di bidang ketahanan pangan dan pembangunan perdesaan supaya generasi muda pertanian tertarik untuk kembali menekuni sektor pertanian sebagai penghidupan utamanya.

Rangkaian kegiatan HPS ke-37 ini terdiri dari: 1) Lomba Cipta Menu, 2) Seminar, 3) Diplomatic Tour, 4) Pameran Indoor, Outdoor, Kuliner, dan UMKM, 5) Panen Raya Padi dan Launching Ekspor Beras ke Malaysia.

Di antara rangkaian kegiatan tersebut, Diplomatic Tour merupakan salah satu kegiatan yang mempunyai nilai strategis tersendiri. Hal ini disebabkan oleh kehadiran Duta Besar dan para diplomat negara sahabat serta pimpinan organisasi internasional yang berkantor di Indonesia. Kehadiran mereka merupakan berkah khusus bagi masyarakat Provinsi Kalimantan Barat dimana pemerintah beserta masyakaratnya dapat memperkenalkan dan mempromosikan kekayaan warisan budaya dan kerajinan khas daerah setempat.

Dalam kunjungan kali ini, para diplomat akan diperkenalkan dengan Teknologi Pertanian Berkelanjutan di Lahan Gambut untuk Tanaman Sayuran yang dapat mengurangi potensi kebakaran lahan dan hutan, meningkatkan pendapatan petani sekitar, serta mempertahankan ketahanan pangan masyarakat setempat. Sebagaimana diketahui, Kalimantan Barat merupakan rumah bagi 1,5 juta hektar lahan gambut (BPS, 2015) yang meliputi 10,5% dari luas total provinsi ini. Lahan gambut merupakan lahan marginal yang sulit dimanfaatkan untuk pertanian disebabkan oleh tingginya kadar asam dalam tanah. Untuk mengurangi keasaman tanah dan sekaligus menaikkan unsur hara dalam tanah, Badan Litbang Pertanian memperkenalkan Teknologi Pertanian Berkelanjutan di Lahan Gambut untuk Tanaman Sayuran yang mengkombinasikan abu dari pembakaran gulma terkontrol, pupuk kandang, dan sistem drainase yang tepat.

Selain itu, para diplomat juga akan diajak untuk menghayati kearifan budaya lokal yang terdiri dari budaya asli Dayak dan Melayu melalui kunjungan ke bangunan simbol budaya tersebut, yaitu rumah asli budaya Dayak (Rumah Radakng) dan rumah asli budaya Melayu (Rumah Melayu). Pemahaman terhadap kedua budaya lokal tersebut akan bertambah dengan adanya kunjungan ke Museum Provinsi Kalimantan Barat yang akan memaparkan bukti-bukti sejarah kedua budaya tersebut.

Agar kenangan budaya asli Indonesia tersebut tidak pudar, para diplomat akan diajak untuk melihat koleksi hasil kerajinan tangan masyarakat setempat di Outlet Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) yang masih berada dalam kompleks Museum Provinsi Kalimantan Barat. Di sini, para diplomat dapat membawa pulang hasil kerajinan yang bernilai seni tinggi tersebut.

Untuk mendukung konservasi sumber daya alam setempat, para diplomat akan diberi kesempatan untuk melakukan penanaman pohon lokal yang memang banyak terdapat di provinsi ini. Penanaman pohon ini akan dilanjutkan dengan kunjungan ke lokasi pameran HPS di kompleks Kodam XII/Tanjung Pura Kalimantan Barat. Pada kegiatan pameran ini, para pemangku kepentingan sektor pertanian akan berkumpul untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang berbagai kemajuan yang telah dicapainya untuk dapat diterapkan di lokasinya masing-masing.

Kegiatan Diplomatic Tour akan diakhiri dengan jamuan makan malam oleh Gubernur Kalimantan Barat dan presentasi potensi investasi di Kalimantan Barat.




Berita Lainnya