Perpendek rantai pasok, PMT Kementan serap telur langsung dari Peternak Blitar


Blitar – Pasar Mitra Tani (PMT) Kementerian Pertanian menyerap telur langsung dari peternak di Blitar Jawa Timur. Menurut Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan, Risfaheri langkah ini merupakan upaya stabilisasi harga telur baik di tingkat produsen atau peternak layer Blitar maupun di tingkat konsumen dengan memperpendek rantai pasok. 
 
“Dengan pasokan telur langsung dari peternak layer maka produsen atau peternak layer akan mendapatkan harga yang layak karena kami harus melindungi peternak, dan konsumen bisa membeli dengan harga yang wajar. Kami harus memastikan komoditas pangan yang di pasarkan di Pasar Mitra Tani baik di pusat maupun di daerah harus dapat melindungi produsen dan konsumen,” ujar Risfaheri dalam keterangannya, Jumat (28/05/2021).
 
Sebanyak 5 ton telur dari para peternak yang tergabung dalam Koperasi Putera Blitar telah dikirim dari Blitar ke PMT Pasar Minggu Jakarta pada Kamis (27/05/2021) untuk di pasarkan di Jakarta guna menjaga stabilisasi pasokan dan harga telur.
 
"Ini baru tahap awal, dan apabila lancar pemasarannya kami harapkan volume pasokan telurnya dapat ditingkatkan. Kami juga minta kepada Pasar Mitra Tani (PMT) yang dikelola oleh Dinas Ketahanan Provinsi terutama yang berada di pulau Jawa, maupun yang wilayah provinsinya memungkinkan kebutuhan telurnya di pasok dari Blitar, agar dapat menyerap telur langsung dari peternak layer Koperasi Putera Blitar," terang Risfaheri. 
 
Pasokan telur ini dipasarkan melalui program bela beli telur peternak oleh PMT Kementan di wilayah Jabodetabek dan tersedia secara online melalui berbagai aplikasi PasTani, GoFood, GrabMart, Mitra Bukalapak hingga Digiretail.  
 
Sukarman Ketua Koperasi Putera Blitar, mengapresiasi BKP Kementan karena menyerap hasil produksi telur peternak di Blitar. "Kami senang karena melalui BKP pemerintah menyerap telur kami, setelah memberi bantuan biaya distrbusi pakan, ini sangat membantu kami," ungkapnya. 
 
Diketahui dalam beberapa waktu terakhir, harga telur di wilayah Jatim turun hingga menyentuh 18.500 per kg, di bawah HAP sebesar 24.000 per kg. Sukarman mengungkapkan kekhawatirannya apabila harga telur anjlok akan berpengaruh pada kestabilan pasokan, dan juga semangat peternak untuk berproduksi.
 
“Disisi lain harga jagung pakan mengalami kenaikan cukup tinggi akhir-akhir ini. Harga jagung pipilan kering di petani wilayah Jawa Timur mencapai 5.800 rupiah per kilogram, bahkan kami harus mendatangkan jagung pipilan kering dari NTB ke Blitar untuk memenuhi kebutuhan jagung pakan bagi peternak layer yang tergabung dalam Koperasi Putera Blitar dengan bantuan biaya distribusi dari Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian,” kata Sukarman.
 
Sebelumnya, BKP Kementan telah memfasilitasi distribusi jagung pakan ke Blitar dan Kendal dari wilayah sentra yang sedang panen di Nusa Tenggara Barat. Hingga saat ini tidak kurang dari 600 ton pakan jagung telah tiba di Blitar berasal dari Dompu, Bima, dan Sumbawa yang sedang panen raya.
 
Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi dalam pernyataannya mengatakan, subsidi distribusi ini merupakan langkah intervensi yang dilakukan untuk menstabilkan pasokan dan harga jagung di wilayah Jatim dan Jateng yang saat ini mengalami kelangkaan pasokan jagung. 
 
Bupati Blitar Rini Syarifah saat menghadiri penyerahan distribusi jagung pada Kamis (20/05/2021) lalu mengatakan subsidi distrbusi ini sangat membantu para peternak di wilayahnya. 
 
Alhamdulillah kita diperhatikan oleh Menteri Pertanian Bapak Syahrul Yasin Limpo, dan hari ini sudah datang jagung 550 ton, tentu ini sangat menjadikan para peternak senang mendapatkan solusi sementara harga jagung hari ini cukup tinggi,” kata Bupati Rini. 
 
Dia menambahkan, pada musim seperti ini produksi jagung menurun sehingga perlu adanya kolaborasi agar tidak terjadi inflasi. 
 
“Kita akan jalin kerja sama dengan daerah lain untuk mendapat jagung siap dikirim. Juga kita upayakan untuk memaksimalkan penanaman jagung ini di beberapa wilayah di Blitar, sehingga stok jagung kita cukup untuk memenuhi kebutuhan peternak," pungkasnya.



Berita Lainnya