Di Awal Musim Panen, Kementan Ekspor Perdana Mangga Bali ke Singapore


Denpasar - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Denpasar, melepas ekspor perdana mangga dengan varian harum manis sebanyak 1,2 ton senilai Rp. 60 juta ke pasar Singapura (21/7). 

 

"Perdana untuk musim panen kali ini, Singapura memang menjadi salah satu pelanggan mangga kita," kata Terunanegara, Kepala Karantina Pertanian Denpasar di Kantor Balai Karantina Pertanian.

 

Terunanegara menyampaikan bahwa ekspor itu yang terpenting adalah 3K-nya yaitu kualitas, kuantitas dan kontinyuitasnya. Untuk itu diperlukan kerja sama seluruh instansi terkait untuk mewujudkan peningkatan eksportasi komoditas pertanian. "Sebagai unit kerja dengan fungsi trade tools, kami siap memfasilitasi dengan percepatan dan keakuratan layanan perkarantinaan agar dapat diterima negara tujuan," tambahnya.

 

Menurut Irsan Nuhantoro, Kepala Seksi Karantina Tumbuhan, Karantina Pertanian Denpasar berdasarkan data otomasi perkarantinaan, IQFAST ekspor mangga di tahun 2018 mencapai 5,2 ton dengan nilai ekonomi Rp 130 juta.  Sementara untuk tahun 2019, di awali pengiriman perdana kali ini, sebanyak  1,2 ton dan harapannya dapat melampaui capaian tahun lalu.

 

Irsan juga menjelaskan selama ini tujuan ekspor buah mangga asal Denpasar ini mencakup 3 negara , antara lain Singapura yang menjadi tujuan utama, Malaysia dan Timor Leste. Dan ia menyebutkan akhir Juli ini setelah protokol karantinanya disepakati, negara Rusia pun akan impor buah mangga kita, bakal ada tambahan satu negara lagi, katanya bangga.

 

Turut hadir dalam pelepasan perdana di awal musim panen mangga ini adalah perwakilan dari Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali , Bea dan Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai, Regulated Agen dan Eksportir. Selain mangga, Karantina Pertanian Denpasar di saat yang bersamaan juga melepas ekspor furniture ke Maroko dengan nilai ekonomi Rp. 178 juta.

 

Potensi komoditas pertanian unggulan di Bali akan terus digali bersama dengan pemerintah daerah melalui instansi terkait, dan juga menambah eksportir muda melalui program Agro Gemilang dari Barantan. "Kami siap memberikan bimbingan teknis dan pendampingan bagi para eksportir khususnya pemula dari generasi muda, guna menyongsong Indonesia menjadi lumbungan pangan dunia di tahun 2045 mendatang," pungkas Terunanegara.




Berita Lainnya