Ekspor Komoditas Hortikultura melalui Pelatihan dan Korporasi: Menciptakan Petani Berdasi dan Mengerti Teknologi


Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang telah bekerjasama dengan Taiwan Technical Mission (TTM) dalam kerangka pemberdayaan petani, selama 3 tahun terakhir ini. Kerjasama ini dalam bentuk pelatihan. Pelatihan Teknis Agribisnis Sayuran telah dilaksanakan pada tahun 2017 dengan peserta sebanyak 600 orang petani wilayah Lembang dan sekitarnya, dan rencana berikutnya akan melatih lagi 1.200 orang pada tahun 2018 – 2019. Berbeda dengan metode pelatihan yang pada umumnya dilaksanakan, metode pelatihan yang digunakan yaitu Onsite Training Model, sebuah model pelatihan berbasis outcome yang menggunakan pola integrasi mulai dari proses perencanaan hingga pendampingan hingga evaluasi. Kelebihan OTM yaitu: berbasis outcome (orientasi pendapatan) jaminan sektor hilir; integrasi; materi sesuai dengan kebutuhan; menyelesaikan permasalahan petani dengan tepat; sarana belajar adalah lokasi usahanya; waktu belajar sesuai dengan siklus budidaya dan sesuai kesepakatan petani peserta; pendampingan berkelanjutan; penyebaran/diseminasi pengetahuan dan informasi ke petani lain lebih cepat; dan biayanya lebih murah dibandingkan pelatihan biasa.

Setelah pelatihan dilaksanakan, BBPP Lembang dan TTM menginisiasi pembentukan koroprasi petani bernama Bandung Vegetables Station (Bavas). Bavas menjadi sarana mengaplikasikan ilmu yang diperoleh peserta pada saat pelatihan dari hulu sampai dengan hilir, melalui pemasaran. Pemasaran produk sayuran dengan target pasar baik domestik yaitu pemasaran produk ke pasar tradisional maupun swalayan dan pasar ekspor. Saat ini, Bavas sudah bekerjasama dengan buyer dari Singapura untuk ekspor produk hortikultura diantaranya buncis Kenya, jahe gajah, selada air (watercrass), dan kacang kedelai edamame. Pengiriman sudah rutin dilaksanakan, yaitu 3 kali dalam seminggu, dengan kapasitas ekspor untuk buncis Kenya 350 kg, jahe gajah 750 gr, selada air 400 gr, dan edamame 40 kg, untuk setiap pengiriman. Target rencana selanjutnya bisa memenuhi kapasitas ekspor 1 ton untuk masing-masing komoditas. Dengan rangkaian kegiatan ini, pengetahuan petani dapat meningkat, pendapatan petani bertambah, dan kesejahteraan petani dapat diwujudkan.




Berita Lainnya