Panen Padi Di Lahan Kering


Bertempat di Desa Melikan, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul. Telah dilaksanakan panen bersama oleh Wakil bupati Gunungkidul , Kepala Badan SDM Kementan, Kapusdik BPPSDMP, Ka.BPTP Yogyakarta, Aster Korem    Pamungkas, Dandim 0730 Gunungkidul, Kadistan Pangan Guningkidul di lahan tadah hujan.

Kepala Badan SDM Momon Rusmono menyampaikan bahwa safari panen oleh jajaran Kementan dimaksudkan untuk memastikan dan mengabarkan pada masyarakat bahwa pada masa paceklik Nopember - Januari 2018 seperti sekarang ini di berbagai wilayan Indonesia tetap ada panen dan stok pangan cukup, sehingga tidak perlu import beras. Hal ini diamini petani Desa Melikan yg berharap pemerintah tidak impor beras yang akan merugikan petani.

Produktivitas padi lokal Segreng  yg dipanen di desa Melikan, Kecamatan Rongkop adalah 5,12 ton/ha gabah kering. Lahan pertanian di desa ini seluas 252 ha dan yang siap panen seluas 20 ha.

Ka.BPTP Balitbangtan Kementan Yogyakarta Joko Pramono, menyampaikan bahwa Kementan juga mendorong pengembangan varietas unggul lokal spesifik dalam kerangka pelestarian Sumber Daya Genetik. Varietas unggul lokal Segreng punya kelebihan umur genjah, tahan kering dan OPT serta harga lebih tinggi dari beras putih. Untuk meningkatkan produktivitas BPTP Yogyakarta telah melakukan introduksi  varietas Inpari 24 (beras merah) yg potensi hasilnya bisa mencapai 6-7 ton/ha.

Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi memberikan keterangan bahwa Gunungkidul pada tahun sebelumnya suplus beras 105.000 ton  dan meyakini tahun ini juga surplus, para petani khususnya di lahan tadah hujan punya kebiasaan menyimpan hasil panen utk konsumsi sehari hari  hingga tiba musim panen berikutnya, sehingga ketahanan pangan rumah tangga petani Gunungkidul cukup bagus.




Berita Lainnya