Fokus Keunggulan Komparatif Wilayah, Kunci Tingkatkan Produksi Rempah di Sulawesi Tenggara


Kolaka Timur (27/12/2017) - Dalam lanjutan kunjungan kerjanya di Provinsi Sulawesi Tenggara, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama rombongan melaksanakan Rapat Koordinasi bersama pimpinan daerah se-Sulawesi Tenggara. Selain itu kegiatan ini juga diikuti oleh di dinas terkait pertanian, perkebunan, dan peternakan serta bulog wilayah setempat.

Dalam rakor kali ini disepakati bahwa masing-masing kabupaten di Sultra akan hanya fokus ke beberapa komoditas yang menjadi keunggulan wilayah tersebut yang tentunya disesuaikan dengan agroklimatologi. Selain itu, yang menjadi lebih penting lagi, potensi ke depan nantinya komoditas yang dijual tidak dalam kondisi asal tetapi dalam bentuk olahan. Dengan begitu, diharapkan ada peningkatan nilai tambah terhadap suatu komoditas yang akhirnya menjadi peningkat kesejahteraan.

Dukungan penuh disampaikan oleh Anggota DPR RI Komisi IV Umar Arsal terhadap kebijakan-kebijakan yang dijalankan Mentan Amran. Berbagai kebijakan yang telah dijalankan selama ini dianggap telah tepat dan mempunyai visi yang tepat pula. "Insya Allah, sejak saya di Komisi IV bersama teman-teman, kami punya kebanggaan salah satu mitra kami yang luar biasa, punya visi dan sangat terasa manfaatnya sebagai menteri itu adalah Pak Amran", terang anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat ini. "Dan itu bukan kami saja yang mengakui, tapi semua teman-teman di DPR juga mengakui itu. Semua program-program beliau yang terkait sektor pertanian dan lain-lain, kami dari Komisi IV tidak henti-hentinya mendukung beliau terus menerus", sambungnya.

"Kami tawaf sudah ratusan kabupaten seluruh Indonesia, kami ingin pastikan petani-petani Indonesia dilayani dengan baik dan pemerintah hadir di sisi mereka, menyelesaikan persoalan mereka", lantang Amran saat membuka sambutannya.

Dalam sambutan Amran mengapresiasi kerja bersama beberapa pihak terkait dalam menjaga kestabilan produksi komoditas pangan di tahun 2017 dan dua tahun sebelumnya. "Kita sinergi, bangsa Indonesia ini merah putih, milik kita bersama. Kita jangan wariskan penderitaan impor pada generasi kita", terangnya.

Setelah komoditas pangan strategis mampu dijaga kestabilan pruduksinya, bahkan melangkah ke ekspor, bidikan fokus selanjutnya adalah komoditas perkebunan khususnya rempah-rempah. Kementerian Pertanian kini berfokus untuk membangkitkan kejayaan Indonesia akan rempah-rempah seperti awal abad ke-17 atau 500 tahun yang lalu.

Untuk wilayah Sulawesi Tenggara pun salah satu fokusnya adalah jagung. Kementerian Pertanian untuk tahun 2018 akan memberikan bantuan bibit jagung untuk sekitar 150 ribu hektar lahan. Keterjaminan harga jual pun dipastikan langsung oleh Amran. Jagung yang saat ini sedang panen di Sultra sehingga membuat harga jual di pasara turun di kisaran Rp 2.500 / kilogram dipaksa didongkrak naik sesuai aturan yakni Rp 3.150 / kilogram. Bulog diminta untuk menyerap jagung hasil panen yang melimpah di tingkat petani.

Menteri yang cukup lama menghabiskan masa mudanya di Sulawesi Tenggara ini memerintahkan langsung Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian untuk memetakan potensi komoditas perkebunan khususnya rempah-rempah di masing-masing kabupaten di Sultra. Pemetaan ini segera ditindaklanjuti bersama Bupati-bupati setempat dalam bentuk bantuan bibit seperti lada, merica, cengkeh, serta kakao.

Skema selanjutnya pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian akan menyentuh komoditas-komoditas ekspor. Indonesia sebenarnya sudah memiliki modal utama pengembangan komoditas perkebunan. Produksi Indonesia terbilang tinggi di tingkat dunia seperti coklat berada di posisi 3 dunia. Peningkatan produktivitas menjadi kuci utama. Kakao saat ini hanya 0,6 ton per hektare nantinya direncanakan akan ditingkatkan hampir 3 kali lipat menjadi 1,5 ton per hektare sehingga mampu menembus peringkat 2 dunia produksi terbesar.

Sebelum memberikan arahan Menteri Amran membagikan bantuan bibit rempah-rempah kepada kabupaten-kabupaten di Sultra yakni bibit kakao, cengkeh, kelapa, dan lada sesuai keunggulan masing-masing wilayah. Selain itu, Bupati yang hadir langsung diberikan bantuan alat mesin pertanian berupa traktor sebanyak 10 unit masing-masing kabupaten.

Dalam kegiatan ini juga dihadiri Gubernur Sultra Saleh Lasata, Aster Kasad Mayten TNI Supartodi, Wakapolda Sultra Kombes Pol Winarto. Sebelum menuju lokasi  rakor, Amran sempat meninjau lahan kemiri dan berdiskusi langsung dengan petani. Keluhan utama para petani yakni kelangkaan pupuk. Hal ini langsung ditindak lanjuti di tempat langsung dengan memanggil penanggung jawab penyedia pupuk di Kolaka Timur dan diminta untuk memenuhi stok pupuk di Kolaka Timur.




Berita Lainnya