Tanam Perdana 20.000 Ha Jagung di Halmahera Barat


Jailolo  – Bupati Halmahera Barat Danny Missy, S.E, M.M bersama Dr. Ali Jamil, Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar, Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian mewakili Bapak Menteri Pertanian dan Bapak Direktur Jenderal Perkebunan, Gubernur Maluku Utara yang diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Maluku Utara, Wakil Bupati Halbar A Zakir Mando, Wakil Walikota Ternate, Staf Ahli Walikota Tidore, Lasiter Korem Maluku Utara, DanDim Ternate dan Halmahera Barat (Letkol A.R. Rangkuti), Penanggung Jawab (PJ) Upaya Khusus (UPSUS) Maluku Utara (Dr. Hardyanto) serta Forkompinda melakukan tanam perdana 20.000 ha jagung di bawah tegakan Kelapa di Desa Kuripasai, Kecamatan Jailolo. Program Integrasi Jagung di Lahan Perkebunan telah dicanangkan oleh Menteri Pertanian pada tanggal 27 Mei 2016 di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat seluas satu juta hektare (ha). Program ini dilakukan dalam rangka mensinergikan antara tanaman pangan dengan tanaman perkebunan untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional khususnya Jagung. Hal ini dilakukan beberapa hari yang lalu (27/2).

Bupati Halmahera Barat berupaya menjadikan daerahnya sebagai sentra pengembangan jagung untuk membantu meningkatkan pendapatan petani sekaligus mendukung pencapaian swasembada jagung nasional.

Jagung merupakan komoditi tanaman pangan yang memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional dan menjadi bahan baku utama pakan ternak untuk kelanjutan produksi daging nasional. Permintaan jagung terus mengalami peningkatan, berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk, sebagai dampak dari peningkatan kebutuhan pangan, konsumsi protein hewani dan energi. Pemerintah berupaya untuk mewujudkan swasembada jagung melalui peningkatan produksi jagung secara berkelanjutan.

Tahun anggaran 2017 ini pemerintah memfasilitasi kegiatan jagung dengan fokus utama sasaran peningkatan produksi jagung yang diarahkan pada kegiatan perluasan areal tanam (PAT) dan Peningkatan Indeks Pertanaman (PIP).

Kegiatan Jagung Tahun 2017 ini diharapkan mampu mendorong perluasan areal tanam jagung pada lahan-lahan perkebunan, kehutanan, Perhutani/ Inhutani, lahan kesultanan, lahan adat/ulayat dan lain-lain yang sebelumnya tidak pernah ditanami jagung atau sebelumnya pernah ditanami jagung tetapi kemudian tidak ditanami lagi (peningkatan IP).

Dalam sambutannya Danny Missy menyampaikan bahwa Halmahera Barat telah bertekad untuk memenuhi ketersediaan pangan secara mandiri. Harapan kedepan Halmahera Barat tidak tergantung lagi pasokan komoditi dari daerah lain, namun mampu ikut serta dalam mendukung swasembada pangan secara nasional. Danny juga mengatakan, Dalam program ini sangat mendukung program pemerintah, dimana telah menyediakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat (petani) khususnya warga Halbar, serta dapat mengurangi kemiskinan dan melestarikan lingkungan hidup. Kementerian Pertanian selain benih dan pupuk akan membantu dan memberikan berbagai jenis alsintan sebagai pendukung. Menurut Bapak Bupati Halmahera Barat bahwa “Bapak Menteri Pertanian berkenan memberikan dukungan langsung dengan memberikan bantuan alat dan mesin pertanian berupa Traktor Roda (TR) 4 dan Mesin Pompa Air masing – masing 10 unit pada saat kami berkunjung ke Bapak Menteri di Jakarta minggu lalu dan saat ini alat tersebut sedang dalam perjalanan pengiriman dari Surabaya”.

Bupati juga mengatakan lokasi Kuripasai ini sangat berdekatan dengan rencana pembangunan Bandara Kuripasai sehingga kedepan Bandara kita ini akan menjadi yang terunik di Dunia karena akan dikelilingi tanaman Jagung” pungkasnya. Kementerian Pertanian melalui Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar, Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian mengapresiasi yang tinggi kepada Bupati Halmahera Barat khususnya dengan semangat dan antusiasme yang kuat untuk mensukseskan program pertanaman 3 juta ha jagung untuk swasembada jagung nasional tahun 2017.

Jamil mengemukakan bahwa “program ini disiapkan untuk kita Indonesia bisa berswasembada  jagung terutama swasembada untuk kebutuhan industri pakan yang pada tahun 2016 sesungguhnya sudah bisa kita turunkan 60% dai volume impornya. Tahun 2017 ini kita berharap dan yakini bahwa kita benar – benar sudah mampu mandiri untuk memenuhi kebutuhan jagung kita dalam negeri sehingga Inshaa Allah impor jagung bisa kita stop”.

Pemerintah Provinsi Maluku Utara melalui Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan telah menerima sekitar 35.000 ha untuk program pengembangan jagung di Maluku Utara. Seluas 20.000 ha diantaranya adalah di Kabupaten Halmahera Barat. Inilah yang membuat Bapak Menteri Pertanian dan kita semua sangat mengapresiasi kesiapan Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat untuk mensukseskan program pengembangan jagung ini di Halmahera Barat. Khususnya penanaman jagung yang terintergrasi dengan tanaman perkebunan terutama kelapa untuk di daerah ini, tegas Jamil.

Lanjut Jamil bahwa, dalam mana petani berproduksi jagung, tidak perlu khawatir karena pada sekitar bulan September 2016 lalu semua Kepala Dinas Pertanian Provinsi telah menandatangani MoU dengan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) disaksikan Bapak Menteri Pertanian di Jakarta dan pada kesempatan ini Bupati Halbar  juga menginfokan bahwa sudah ada pengusaha yang siap membantu membeli produksi jagung ini, nantinya.disamping komitmen dukungan perbankan melalui bank Maluku Maluku utara yang telah siap membantu permodalan petani guna mendukung program swasembada jagung ini.

Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain: Wakil Bupati Halbar A. Zakir Mando, Wakil  Wali Kota Ternate, Staf Ahli Pemkot Tidore Kepulauan, Kadis Pertanian Prov. Malut, Munawar Yaro, Dandim 1501 Babulla, Mewakili Danrem 152/Babula Letkol Inf. Rahmad Hasan (Kasiter Korem), Kapolres Halbar AKBP Sutoyo, Kajari Halbar, Wadanyon RK 732 Banau Mayor Inf. Slamet H, Komisari dan Direktur Bank Maluku Maluku Utara, Direktur Bank BPD Jailolo dan semua unsur SKPD lingkup Pemkab Halmahera Barat




Berita Lainnya