Mentan Canangkan Gerakan IB Serempak se-Indonesia


Bogor - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman melakukan pencanangan gerakan “Inseminasi Buatan (IB) Serempak se-Indonesia” yang dipusatkan di Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah di Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa (15/11). Hal ini ditandai dengan melakukan IB secara langsung  pada sapi perah sebagai tanda dimulainya UPSUS SIWAB. Pada hari ini sebanyak 11.000 ekor sapi secara serempak di seluruh provinsi se Indonesia dilakukan IB, kecuali Provinsi DKI Jakarta dan Kepulauan Riau.  

Gerakan “IB Serempak se-Indonesia” sengaja dipusatkan di Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) yang merupakan salah satu model pembangunan peternakan yang dikembangkan dengan pendekatan pembangunan yang holistik. Tidak hanya sekedar pembangunan teknis peternakan, namun juga pembangunan ekonomi wilayah. Hasil dari pembangunan kawasan ini sudah dapat dilihat dengan telah terwujudnya satu kawasan usaha produksi sapi perah yang dilakukan oleh 180 peternak dengan populasi sapi mencapai 2.150 ekor dan produksi susu sebanyak 11 ribu liter per hari.

Indonesia memiliki populasi sapi perah sebanyak 518.649 ekor pada tahun 2015, dengan jumlah produksi sebesar 835.100 ton (Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2016). Total kebutuhan untuk konsumsi susu sapi nasional pada tahun 2015 sebesar 3.838.215 ton per tahun atau 15 liter per kapita per tahun. Produksi lokal berupa susu segar baru mencapai 22 % dari kebutuhan, dan kekurangannya 78% masih harus dipenuhi dari impor yakni 3.003.115 ton dalam bentuk produk olahan susu. Beberapa penyebab dari kondisi ini diantaranya: harga susu segar di tingkat peternak yang relatif rendah dan kesejahteraan peternak belum baik menjadi sesuatu hal yang kurang diminati peternak untuk menjalankan usaha sapi perah, konsumsi susu segar yang masih rendah, tingkat produktivitas ternak perah yang rendah, manajemen kelembagaan kelompok yang belum efektif dan efisien, belum ada investasi untuk penyediaan bibit ternak perah, serta pertumbuhan populasi sapi perah yang cenderung menurun sejak tahun 2011 karena banyak dipotong untuk memenuhi kebutuhan daging sapi.

Strategi yang dilakukan pemerintah untuk peningkatan populasi yaitu:1). Penyelamatan pedet betina dalam rangka rearing, 2). Impor bibit sapi perah; 3). Pengembangan sentra baru. Sedangkan strategi untuk  peningkatan produktifitas adalah 1). Optimalisasi IB  dan optimalisasi Transfer Embrio (TE); 2). Uji Zuriat sapi perah; 3). Penerapan SISI (aplikasi data base sistem sapi perah yang dikomputerisasi); 4). Penyediaan dan pengembangan pakan; 5). Penanganan Kesehatan Hewan; 6). Peningkatan keamanan dan kualitas susu segar. 

Mentan menyampaikan bahwa optimalisasi IB merupakan salah satu strategi untuk peningkatan produktifitas sapi perah di Indonesia, sehingga kegiatan “IB Serempak se-Indonesia” ini sebagai gerakan masyarakat peternak di Indonesia untuk lebih menyemangati peternak dalam mengembangbiakkan ternaknya. Kegiatan IB serempak se-Indonesia ini merupakan salah satu strategi dalam pelaksanaan Upsus SIWAB 2017. Upaya ini dilakukan sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mewujudkan kemandirian pangan asal ternak dan meningkatkan kesejahteraan peternak sekaligus mengejar swasembada sapi tahun 2026 seperti yang ditargetkan Presiden Joko Widodo. 




Berita Lainnya