Padang (10/6) - Indonesia diprediksi akan mengalami kekeringan akibat fenomena El Nino. Untuk menghadapinya, Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan benih varietas unggul baru (VUB) yang adaptif kekeringan.
“Indonesia akan dihadapkan dengan kekeringan karena El Nino. Oleh karenanya, kita harus mengambil aksi nyata untuk menjaga produktivitas pertanian di tengah ancaman krisis pangan global,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat membagikan benih di lokasi Gelar Percontohan Pekan Nasional (Penas) Tani Nelayan XVI, Padang, Sumatera Barat pada Sabtu (10/6).
Benih padi sebanyak 4 ton diserahkan secara simbolis oleh Mentan SYL kepada perwakilan lima provinsi, yaitu Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat.
Keempat jenis benih yang dibagikan yaitu benih padi Inpago 9, Inpago 12, Inpago 13 Fortiz, Cakrabuana, dan Inpari 42. Varietas unggul tersebut mempunyai keunggulan ketahanan terhadap ketersediaan air yang rendah, berumur genjah, dan memiliki potensi hasil di atas 8 ton per hektare.
Benih tersebut merupakan SS (stock seed) dan ES (extension seed) yang diproduksi oleh Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi (BBPSI Padi), Balai Penerapan Standar Instrumen Bengkulu, dan Balai Penerapan Standar Instrumen Riau.
Plt. Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Fadjry Djufry mengungkapkan bahwa BSIP akan membantu pendampingan dalam perbanyakan benih sumber.
“BSIP mempunyai unit kerja di setiap provinsi yang akan membantu memperbanyak benih sesuai standar dan bersertifikat. Adopsi benih unggul oleh petani perlu dimaksimalkan guna meningkatkan produksi dan adoptif dengan perubahan iklim,” jelas Fadjry.