Kementan Gencarkan Sosialisasi tentang Pendaftaran Varietas Tanaman


Bogor—Kementerian Pertanian melalui Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) semakin gencar mensosialisasikan pendaftaran varietas tanaman. Kepala Pusat PVTPP, Leli Nuryati, mengatakan bahwa perakitan varietas tanaman dapat dilakukan dengan mengkombinasikan/menyilangkan beberapa tetua untuk menghasilkan turunan dengan sifat yang dikehendaki oleh pemulia tanaman. Hal ini tentunya membutuhkan pengetahuan, waktu, dan biaya yang tidak sedikit. Untuk dapat mengamati serta menemukan sifat unggul dari varietas tanaman, deskripsi varietas tanaman perlu disusun dengan baik melalui kegiatan observasi dan karakterisasi. 


Sebagai upaya meningkatkan pengetahuan penyusunan deskripsi, Pusat PVTPP melaksanakan Sosialisasi Penyusunan Deskripsi dan Metode Pengujian Observasi Tanaman pada Senin (24/07). “Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam mendeskripsikan varietas tanaman sesuai dengan kebutuhan pendaftaran varietas tanaman perlu dilakukan, sebagai upaya menstandarkan karakter yang diamati dan dokumentasi untuk penelusuran varietas tanaman dengan keseragaman format yang baku,” katanya.

Dr. Ir.  Ismail Maskromo, M.Si, narasumber dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyampaikan materi tentang metode pengujian observasi tanaman kelapa. Menurutnya, kelapa memiliki nilai ekonomi dan memerlukan perhatian terkait pendaftaran serta metode perakitannya sebagai varietas hasil pemuliaan. Kelapa dapat ditemui di pantai, sawah, ladang, pegunungan bahkan ada kelapa bonsai di dalam rumah; menyebar di seluruh wilayah Indonesia. 

Potensi Sumber Daya Genetik (SDG) kelapa di Indonesia menunjukkan keragaman dari ukuran, warna, dan variasi daging yang dapat dimanfaatkan. Pemanfaatannya dibagi menjadi empat langkah. Pertama adalah identifikasi dan pendaftaran calon varietas. Ismail menjelaskan bahwa identifikasi aksesi kelapa dengan pengamatan morfologi harus dapat menunjukkan karakter spesifik atau unggul. Selanjutnya, dilakukan evaluasi dan penetapan Blok Penghasil Tinggi (BPT) dan Pohon Indukan Terpilih (PIT) varietas unggul.  Menyusul adalah observasi dan evaluasi untuk pelepasan sebagai varietas unggul lokal. Terakhir, perakitan varietas unggul kelapa hasil pemuliaan. 

Narasumber lainnya, Kemas AF Zakki sebagai Verifikator Teknis Pendaftaran Varietas dan SDG menjelaskan pedoman penyusunan  deskripsi tanaman manggis. “Deskripsi varietas tanaman adalah kumpulan karakter penciri suatu varietas tanaman.  Gambar atau foto yang disebut dalam deskripsi diperlukan untuk memperjelas deskripsi varietas. Karakteristik tanaman meliputi asal asul silsilah, ciri-ciri morfolgi morfologi dan karakter penting lainnya,” jelasnya. 

Zakki membeberkan bahwa menurut the International Plant Genetic Resources Institute (IPGRI), jumlah tanaman yang digunakan dalam karakterisasi tanaman manggis adalah sepuluh tanaman. Pengamatan dilakukan pada tanaman yang telah berbuah sebanyak dua musim, kecuali ada keterangan lain yang menyertai. Untuk menyusun deskripsi tanaman manggis, dilakukan pengamatan karakteristik pada batang, daun, bunga, buah, dan biji.

Melalui kegiatan ini, Pusat PVTPP berharap mendapatkan feedback terkait kendala yang mungkin dialami pada saat pengajuan pendaftaran varietas tanaman. Hal ini sangat penting demi perbaikan layanan Kementerian Pertanian.



Berita Lainnya