Takziah di Rumah Duka Sjarifuddin Baharsjah, Mentan SYL: Kita Lanjutkan Karyanya


 
 
Jakarta - Menteri Pertanian Indonesia pada Kabinet Pembangunan VII, Prof. Dr. Sjarifuddin Baharsjah meninggal dunia pada hari Kamis, 14 Januari 2021 menjelang tengah malam. 
 
Kabar ini membuat masyarakat pertanian Indonesia berduka termasuk Menteri Pertanian Kabinet Syahrul Yasin Limpo. 
 
Di mata Mentan SYL, Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) ini telah membangun pondasi pembangunan pertanian berkelanjutan. 
 
"Konsep pertanian berbasis riset sudah dirintis oleh beliau dengan didirikannya pusat-pusat penelitian. Dan ini terus kita kembangkan," ungkap Mentan SYL saat takziah di rumah duka di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (15/01). 
 
Selain itu, semangat almarhum dalam membangun kebersamaan menurut Mentan SYL harus diteladani. 
 
"Soal pertanian tidak bisa jalan sendiri. Karena itu, petani yang ada di desa-desa sebagai ujung tombak harus didukung dengan penguatan kelembagaannya seperti yang pernah almarhum lakukan. Ini penting, sehingga kolaborasi lintas sektoral antar kementerian, BUMN, Pemda bahkan swasta menjadi keharusan," katanya. 
 
Selama menjabat sebagai Menteri Pertanian, almarhum dikenal dengan gaya bekerja yang tepat dan tuntas sehingga sederet penghargaan atas capaian keberhasilan diraih salah satunya penghargaan bergengsi Dioscoro L. Umali Achievement Award atau disebut juga Umali Award dalam bidang pertanian dari SEARCA (Southeast Asian Regional Center for Graduate Study and Research in Agriculture). 
 
Tercatat, Prof. Dr. Sjarifuddin Baharsjah adalah orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan tersebut. Ia diganjar  
Dioscoro L. Umali Achievement Award dikarenakan dedikasi dan kontribusinya pada bidang pembangunan pertanian dan pedesaan di Indonesia. 
 
Bahkan, di tingkat dunia, Prof. Sjarifudin juga dipercaya oleh lembaga internasional sehingga sampai dua periode (1997-1999 dan 1999-2001) menjabat sebagai Ketua Independen Food and Agriculture Organisation (FAO), suatu lembaga di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berkedudukan di Roma, Italia.
 
Mentan SYL menganggap  Prof. Dr. Sjarifuddin Baharsjah adalah guru sekaligus orangtuanya. Karenanya, ia mengajak seluruh masyarakat pertanian Indonesia meneladani dan mendoakannya. 
 
"Sebagai orang tua, tentu almarhum sudah meninggalkan jasa yang luar biasa bagi kita semua khususnya dalam bidang pertanian. Kewajiban kita sekarang adalah meneruskan dan memberikan yang terbaik bagi bangsa ini. Semoga karya, sumbangsih dan amal ibadahnya, Allah Swt balas dengan balasan yang terbaik. Ayo, kita panjatkan doa bersama," pungkasnya.**



Berita Lainnya