Indonesia Luncurkan Ekspor Perdana Daging Sapi Wagyu Ke Myanmar


Tangerang  (7/2) - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan memberikan apresiasi kepada PT. Santosa Agrindo yang meluncurkan ekspor perdana daging sapi Wagyu ke Myanmar hari Rabu 07 Februari 2018 bertempat di DHL Global Forwarding Soewarna Business Lot 8, Blok A, Soekarno Hatta Internasional Airport, Tangerang.

“Alhamdullillah pada hari ini kita semua dapat menyaksikan peluncuran ekspor perdana daging sapi Wagyu milik PT. Santosa Agrindo ke Myanmar,” kata I Ketut Diarmita, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan  saat hadir pada acara tersebut.

“Ini tentunya sangat mendukung pemerintah yang saat ini terus berupaya untuk menggenjot ekspor berbagai komoditi strategis, termasuk ekspor produk pertanian,” ujarnya.

Ekspor perdana ini menunjukan bahwa Indonesia mampu membuka pasar ke negara lain. “Kami akan terus mendorong pelaku usaha peternakan untuk dapat berdaya saing dan meningkatkan ekspornya ke negara-negara mitra dagang kita,” kata I Ketut Diarmita.

I Ketut mengatakan, untuk mendapatkan persetujuan dari negara calon pengimpor, maka daging sapi hidup harus berasal dari peternakan yang telah menerapkan prinsip-prinsip kesejahteraan hewan (animal welfare) dan telah mendapatkan jaminan kemanan pangan berupa Sertifikat Veteriner yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Cq. Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner.

Lebih lanjut I Ketut menuturkan, sebagai salah satu persyaratan diterbitkannya Sertifikat Veteriner adalah Unit usaha milik PT. Santosa Agrindo telah memperoleh Sertifikat NKV (Nomor Kontrol Veteriner). Sertifikat  NKV sebagai bentuk penjaminan pemerintah terhadap pemenuhan persyaratan kelayakan dasar dalam sistem jaminan keamanan pangan produk hewan, yang menjadi suatu keharusan bagi setiap unit usaha yang akan mengekspor produk hewannya.

“Kita berharap agar ekspor daging Wagyu ini tidak hanya ke Myanmar saja tetapi juga dapat menembus ke negara-negara lainnya menyusul keberhasilan Indonesia mengekspor telur ayam tetas (Hatching Eggs) dan susu ke Myanmar dan daging ayam olahan ke PNG,” ujar I Ketut Diarmita.




Berita Lainnya