Kementan Siapkan Lahan 500.000 Hektar Untuk Swasembada Kedelai di 14 Provinsi


Yogyakarta (8/11/2017) - Mendukung program penyediaan 1 juta hektar lahan kedele di 20 Provinsi yang dicanangkan Pemerintah untuk pencapaian swasembada kedelai tahun 2018 melalui dana APBN-P 2017, Kementan juga menyiapkan benih kedelai bersubsidi untuk  500.000 hektar lahan di 14 provinsi, namun anggarannya tidak menggunakan APBN-P 2017.

 

"Menteri Pertanian Amran Sulaiman menginstruksikan Badan SDM Kementan mendukung pencapaian swasembada kedelai 2018, dengan mengkoordinasikan penyiapan 500.000 hektar lahan untuk kedelai di 14 provinsi, dan anggaran untuk benih kedelai bersubsidi 14 provinsi ini bukan dari APBN - Perubahan 2017", kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Momon Rusmono di Yogyakarta, Selasa siang (7/11/2017) usai memimpin rapat koordinasi percepatan pelaksanaan kegiatan subsidi benih kedelai' tahun anggaran 2017 dan APBN - P 2017.

 

Dia menambahkan, target tanam serentak di 14 provinsi dijadwalkan pada akhir Desember 2017, dan saat ini Badan SDM Kementan diminta Mentan mendukung penyiapan lahan yang akan dikawal dan didampingi oleh penyuluh pertanian dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) di 14 provinsi tersebut, sementara pemerintah daerah melibatkan mantri tani dan petugas dari Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) di setiap kecamatan.

 

"Badan SDM dan Badan Litbang yang mendukung kinerja penanaman 500.000 hektar di 14 provinsi akan melakukan sinkronisasi dengan Ditjen Tanaman Panga yang mengendalikan penanaman lahan 500.000 hektar di 20 provinsi," kata Momon Rusmono.

 

Rapat yang berlangsung di ruang pertemuan Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Yogyakarta dihadiri oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Gunawan Yulianto sebagai koordinator program di Provinsi Yogyakarta (DIY), Kepala Dinas Pertanian DIY, Letkol Inf Agus M mewakili Aster Kodam IV Diponegoro Kolonel Inf Amrin Ibrahim, para kepala dinas pertanian di Provinsi DIY dan para Dandim di wilayah Korem 072 Pamungkas/Yogyakarta.

 

Momon menambahkan, target tanam serentak kedelai ini bagian dari program upaya khusus padi, jagung, dan kedelai disingkat Pajale. Program ini memanfaatkan lahan bekas pertambangan, lahan hutan, lahan perkebunan, lahan kering, lahan bera, lahan tidur, lahan pasang surut, lahan sawah tadah hujan, dan lahan bekas perluasan areal tanaman jagung.

 

"Sukses swasembada beras di 2016 hingga triwulan ketiga 2017, tidak ada rekomendasi impor jagung, selanjutnya Kementan menargetkan swasembada kedelai pada 2018. Badan SDM dan Badan Litbang Pertanian bekerja mendukung Ditjen Tanaman Pangan di bawah kendali dan koordinasi Mentan Amran Sulaiman," kata Momon Rusmono.




Berita Lainnya