Politisi Golkar Roem Kono Kasih Gelar Menteri Amran Sebagai Bapak Pertanian Indonesia


Gorontalo - Wakil Ketua Komisi IV DPR Roem Kono senang betul dengan kerja keras Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam meningkatkan produktivitas pertanian, utamanya jagung, di Gorontalo. Atas semua itu, politisi Golkar ini tak ragu memberikan gelar Bapak Pertanian untuk Menteri Amran (30/10).

"Saya berikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Pak Menteri. Hari ini saya ingin memberikan gelar kepada beliau sebagai Bapak Pertanian Indonesia," kata Roem Kono dalam launching ekspor jagung Gorontalo ke Malaysia dan Filipina di Kabupaten Gorontalo, kemarin. Amran hadir di acara tersebut. 

Kata Roem, gelar tersebut diberikan bukan karena Amran sedang mengunjungi Gorontalo. Gelar tersebut diberikan karena Amran rutin blusukan menemui petani di seluruh Indonesia dan membantu mereka. Amran juga menempatkan petani pada posisi tinggi, dengan menyebut sebagai pahlawan pangan Indonesia. 

"Beliau keliling Indonesia. Apakah sudah ada Menteri Pertanian datang ke sini? Belum ada, ya. Baru Pak Menteri ini. Sudah tiga kali. Jadi, wajar kalau kita sekarang berikan gelar beliau yaitu Bapak Petani Indonesia," lanjut dia. 

Roem Kono juga menegaskan komitmennya untuk membantu para petani di Gorontalo, baik untuk penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) maupun bibit dan pupuk. Dia pun memastikan, setiap bantuan diserahkan Pemerintah kepada petani akan tepat sasaran. "Di depan Pak Menteri saya berbicara, karena mulai tahun ini, tahun depan, dan seterusnya, saya akan bantu," tutupnya. 

Di acara ini. Amran juga bicara. Dalam sambutannya, dia meminta Pemda Gorontalo tetap memfokuskan kerja di sektor pertanian, khususnya jagung. Dengan fokus kerja itu, terbukti Indonesia bisa mengekspor jagung ke Malaysia dan Filipina. 

"Ini sejarah baru dalam pemerintahan Indonesia yang mengekspor jagung dalam waktu kerja yang singkat. Pemerintah tetap fokus buat jagung, biar perlu tanam jagung di pot-pot rumah," kata Amran. 

Selain itu, Amran juga meminta Pemda memperhatikan nasib petani. Caranya, dengan menetapkan harga pembelian jagung petani sesuai dengan yang diputuskan Presiden Jokowi, yaitu di atas Rp 3.100 per kilogram. 

"Pak Gubernur dan Bupati, tolong harga jagung dari petani tidak boleh di bawah Rp 3.100 per kilogram. Karena itu intruksi Pak Presiden. Pemilik gudang harus ingat ini, jangan sampai melanggarnya," tegasnya. 

Jika harga jagung diperhatikan Pemerintah, tambahnya, kesejahteraan petani akan meningkat. "jaga pendekatan dan kesejahteraan. Jika kita untung maka petani dipastikan sejahtera. Ingat, kita harus terus ekspor dan jangan sampai kita impor ya," pesannya. 

Dalam kesempatan tersebut. Amran juga menegaskan tekadnya untuk kembali mengangkat komoditas rempah-rempah dalam negeri. Untuk melakukan itu, Kementerian Pertanian telah menyediakan anggaran yang cukup. 

Tahun ini, ada Rp 2,4 triliun yang disiapkan, itu masuk di APBN Perubahan," ujar dia.




Berita Lainnya