Kendari - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengajak jajaran Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk bisa bekerja di industri tebu yang saat ini sedang dalam proses pembangunan pabrik di Kabupaten Bombana.
Menurut Amran, industri tebu yang sepenuhnya dibiayai oleh investor dalam negeri itu membutuhkan ribuan karyawan. Tentu saja ini menjadi peluang bagi warga Sultra yang masih menganggur untuk bisa bekerja di perusahaan tersebut.
"Secara ekonomi kehadiran industri tebu tentu saja sangat menguntungkan daerah ini. Begitu pula dari sisi sosial, akan banyak tenaga kerja lokal yang akan direkrut untuk bekerja sebagai karyawan," kata Amran saat ngopi bareng dengan jajaran pengurus Korwil dan Korcab Gempita se Sultra di Kedai Gempita, Minggu malam (1/10/2017).
Menteri asal Sulawesi Selatan ini mengajak seluruh komponen masyarakat agar mendukung penuh keberadaan pabrik industri tebu. Apalagi kehadirannya menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonimian daerah dan masyarakat.
Untuk diketahui, areal penanaman tebu mencapai ratusan ribu hektar yang tersebar ditiga kabupaten yakni Bombana, Konawe Selatan dan Kolaka Timur.
Kehadiran industri tebu di Sultra diharapkan dapat memenuhi kebutuhan lokal hingga nasional. Jika produksi gula dalam negeri cukup, tentu saja pemerintah tidak menginginkan adanya impor dari luar negeri.