Kementan Siapkan 8 Juta Semen Beku Sapi, Luwu Utara Siap Menjadi Sentra Pembibitan


Luwu Utara - (26/4), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman hadir di Luwu Utara untuk menyaksikan festival sapi hasil Inseminasi Buatan (IB). Sapi yang dilombakan berjumlah 100 ekor yang merupakan sapi dari jenis simental, brahma, brangus, limosin,  dan ongol.

Kabupaten Luwu Utara menempatkan sektor peternakan sebagai salah satu prioritas utama pembangunan kabupaten.  Bagi kabupaten yang merupakan pecahan dari kabupaten Luwu ini, sektor peternakan memiliki tiga peranan mendasar yakni (1) penyedia konsumsi protein hewani asal ternak,  (2) berperan dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan peternak, dan (3) peningkatan ketahanan pangan masyarakat. "Ada tiga jenis emas yang menarik perhatian bagi peternak sapi, emas merah yaitu daging, emas putih yakni susu, dan emas hitam yaitu kotorannya", ungkap Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani dalam sambutannya di acara tersebut. Bagi masyarakat sendiri,  komponen ternak terlalu sayang untuk "dibuang", selain daging dan susu,  kotoran ternak khususnya sapi dimanfaatkan juga untuk kebutuhan gas bahan bakar di rumah tangga dengan biogas. "Karena itu, ternak sapi menjadi primadona baru bagi masyarakat", ungkap Indah. 

"Kami sudah siapkan 8 juta semen (sperma sapi) di Jakarta, kalau butuh tinggal ambil, gratis", papar Amran ketika memberikan arahannya. Amran sebelumya sempat berkeliling di acara festival tersebut dan melaksanakan IB sapi langsung bersama Bupati Luwu Utara. Yang menarik perhatian Amran yakni seekor sapi limosin yang mampu menghasilkan bobot 1,2 ton atau 1.200 kg. Sapi tersebut merupakan hasil IB dan akhirnya menjadi jawara untuk kategori bobot tertinggi. Perlu diketahui bobot untuk sapi lokal tanpa IB hanya berkiasar 200-300 kg. "Dengan IB ini mampu meningkatkan bobot hingga 400 persen serta nilai jualnya yang mencapai 60 juta per ekor. Bayangkan jika peternak melaksanakan ini, jika sapi biasa di kampung ini dengan umur 3 tahun dijual 6 juta dengan umur yang sama dan IB mampu dijual 60 juta, artinya meningkat 1000 persen, penghasilannya akan meningkat", jelas Amran ketika ditanya wartawan. 

Program-program pemerintah sendiri di bidang pertanian telah berjalan dengan baik sejauh ini di Sulawesi Selatan khususnya di Kabupaten Luwu Utara ini. Dari progran UPSUS pajale, kabupaten yang sekitar 80 persen masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani ini mampu meningkatkan produksi jagungnya sebanyak 97% dari 2015 ke 2016. Sinergi program pemerintah pusat dan pemerintah daerah memegang peranan penting tentunya juga dukungan masyarakat dengan jumlah penduduk di kisaran 300 ribu jiwa. "Masyarakat sangat antusias untuk program SIWAB (Sapi Indukan Wajib Bunting), mereka selalu menanyakan tentang program ini", ujar Bupati Indah.

Untuk upsus SIWAB sendiri, target tahun  2017 adalah 7.483 ekor dan bunting sebanyak 6.000 ekor. Per Maret 2017 telah teralisasikan sebanyak  1.486 ekor sapi yang di IB dan sudah 1.289 ekor bunting dan angka kelahiran sebanyak 316 ekor. Janis sapi yang dikembangkan mayoritas brahman, semental,  dan limosin. Kabupaten ini juga telah menyiapkan areal seluas 500 hektare untuk pengembangan sapi potong. 

Di tempat yang sama, seperti biasa, Amran selalu menularkan semangatnya kepada semua pihak, "pelaut ulung lahir dari ombak yang besar", ujar Amran. Amran memperlihatkan berkat kerja sama dan kerja keras semua pihak, bangsa Indonesia bisa diakui dunia. FAO bahkan heran bagaimana Indonesia sudah tidak ketergantungan beras terhadap 5 negara yaitu Thailand, Vietnam, Laos, Pakistan, Myanmar. Indonesia sekarang bahkan sibuk mencari pangsa ekspor untuk beras dan bawang merah yang awalnya kita impor. Amran selalu menekankan pentingnya kerja keras dalam segala hal. 

Dalam program-programnya untuk masyarakat, Kementan melakukan pendekatan dengan berbagai cara. "Dalam hal Upsus SIWAB ini dilakukan melalui pendekatan budaya dan berdasarkan keunggulan daerah suatu wilayah seperti IB kita kembangkan di NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan Lampung. Karena disana masyarakatnya sudah budaya beternak, tinggal kita beri sentuhan teknologi", jelas Menteri Amran. 

Pada kesempatan tersebut diberikan sejumlah bantuan untuk Kabupaten Luwu Utara berupa hand traktor 81 unit, traktor roda empat 3 unit, rice transplanter 3 unit, pompa air, paket upsus SIWAB termos lapangan 20 buah,  N2 cair 4.800 liter, semen beku 10.600 dosis, perlengkapan IB 1 paket, obat-obatan, vitamin, hormon 1 paket, serta bibit cabai.




Berita Lainnya