Mentan Lanjut Panen dan Serap Gabah Petani di Jawa Tengah


Purworejo (9/3)-Menteri Pertanian, Amran Sulaiman melanjutkan kunjungan kerja (kunker) dalam rangka panen raya dan serap gabah petani di Provinsi Jawa Tengah, diawali dengan kunjunganya ke Desa Megulung Kulon, Kecamatan Pituluh, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa-Tengah setelah sebelumnya Mentan lakukan panen dan serap gabah petani di Provinsi Jawa Timur.

Sesuai dengan instruksi Presiden bahwa seluruh gabah hasil panen petani harus diserap oleh Bulog sesuai dengan harga HPP ( Harga Pembelian Pemerintah) yang telah ditetapkan Rp.3.700 dengan kadar air 25%. Menindaklanjuti hal tersebut Mentan langsung turun ke lapangan memberikan solusi kepada petani.

?"Saat ini perhatian Presiden kepada petani luar biasa, begitu mendengar harga turun langsung perintahkan kami turun langsung kelapangan melihat kondisi dan memberikan solusi kepada petani, " ujar Mentan

?Dalam kunjunganya ke Kab. Purworejo Mentan sempat berdialog dengan Babinsa, Penyuluh dan Petani, didapati bahwa Harga jual Gabah masih banyak dibawah HPP yaitu sekitar Rp.3.000 - Rp. 3.200.

?" Saya sedih mendengar harga 32, saya harap 3 hari kemudian tidak ada lagi harga 32, semua menjadi 37 , " tegas Mentan

?Mentan mengisntruksikan kepada Kasubdivre Bulog, Kepala Desa, Camat, Babinsa, PPL dan Penyuluh pertanian untuk bersinergi, bergerak bersama membantu petani agar serap gabah ini berhasil. "Kita banjiri gudang Bulog, target 3 bulan gudang Bulog sudah penuh terisi dengan harga yang tidak merugikan petani, " ujar Mentan

Dalam kesempatan tersebut Mentan memberikan bantuan Hand Tractor, Traktor Roda 4, Traktor Roda 2, Rice Transplanter dan Combine Harvester kepada petani di Desa Menggulung kulon. Khusus untuk Combine Harvester Mentan mendelegasikan tugas kepada Gempita ( Gerakan Pemuda Tani Indonesia ) untuk mengoperasionalkan bantuan alat pertanian tersebut agar mereka dapat belajar berwirausaha secara mandiri.

? "Kami anggarkan khusus untuk para pemuda ini triliunan, agar mereka dapat hidup mandiri dan tidak perlu datang ke kota untuk menjadi tukang batu atau menjadi pengangguran, " jelas Mentan.




Berita Lainnya