LAMONGAN, KOMPAS.com – Meski tidak banyak petani yang ada di Lamongan, Jawa Timur, menanam sorgum, tetapi produktivitas komoditas ini per hektarnya melebihi dari rata-rata produksi nasional.
Di Lamongan, tanaman yang biasa ditanam di tanah dengan kadar air yang rendah ini hanya dibudidayakan oleh para petani yang ada di Kecamatan Babat. Namun demikian, produktivitas rata-rata sorgum yang ada di Kecamatan Babat mencapai sekitar 6,5 ton per hektar.
“Produktivitas sorgum di Lamongan, jauh lebih tinggi dari angka nasional yang hanya berkisar antara 2 hingga 3 ton per hektar,” ungkap Tri Sudariyono dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur, Rabu (19/10/2016).
“Jika mampu ditingkatkan sedikit lagi menjadi 8 ton per hektar saja, itu sudah bisa menyamai angka produsen tertinggi sorgum dunia, yakni India,” sambungnya.
Menurut Sudariyono, selama ini banyak masyarakat di Indonesia yang kurang begitu mengenal sorgum. Padahal, kandungan dalam sorgum dianggap jauh lebih tinggi dibanding beras, yang selama ini menjadi konsumsi sehari-hari masyarakat Indonesia.
“Seperti kandungan protein beras yang hanya 6,8 persen, sementara sorgum mencapai 11 persen. Kemudian kandungan lemak sorgum yang mencapai 3,3 persen, juga lebih tinggi dari beras yang hanya 0,7 persen,” jelasnya.
Untuk itu, Bupati Lamongan Fadeli mengaku, akan memberikan perhatian lebih kepada petani sorgum yang ada di wilayahnya. Ia pun berjanji akan meningkatkan nilai jual sorgum, sehingga bisa lebih bermanfaat untuk petani.
Termasuk, bakal membantu untuk pembuatan produk olahan, menaikkan produktivitas, serta membuat pertanian sorgum terintegrasi dengan ternak sapi.
“Harga sorgum ini memang tidak terlalu tinggi, berkisar antara Rp 1.700 hingga Rp 2.000 per kilogram saat panen. Namun sorgum ini biaya produksinya juga rendah dan sangat cocok untuk tanah kering, karena itu akan dilakukan upaya agar petani tetap menanam sorgum,” kata Fadeli
Sumber: https://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/10/19/133800126/produktivitas.sorgum.per.hektar.di.lamongan.jauh.melebihi.rata-rata.nasional