Akademisi Berperan Penting Mewujudkan Swasembada Pangan di Kalimantan


Samarinda - Pemerintah optimis program swasembada pangan di Kalimantan akan tercapai asalkan ada kerjasama yang baik dari semua pihak. Salah satunya yakni dari kalangan akademisi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Hal itu disampaikan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman saat memberikan kuliah umum di Universitas Mulawarman (UNMUL), Kalimantan Timur, dengan tema Peran PTN dalam Mendorong Swasembada Pangan di Kawasan Indonesia Timur, Selasa(11/10). "Jadi peran perguruan tinggi negeri ini sangat penting dalam pencapaian target swasembada pangan di Bumi Borneo. Karena itu kerja sama antara pemerintah dan perguruan tinggi sangat dibutuhkan," ujarnya. Menurut Mentan, kalangan akademisi dari PTN baik dari tenaga pendidiknya maupun mahasiswanya, dapat mengambil peran di program swasembada pangan dengan jadi tenaga pendamping alias penyuluh pertanian untuk para petani di Kalimantan. Selain itu, sambung Amran, kalangan akademisi di Kalimantan juga dapat berperan dengan menciptakan inovasi-inovasi di bidang teknologi pertanian. “Peran strategis kalangan akademisi itu banyak, mereka bisa menjadi tenaga pendamping atau penyuluh bagi petani dan lain sebagainya,” ujarnya. Pemerintah sendiri, sambungnya, sudah sangat siap untuk menyuskeskan program swasembada pangan di Kalimantan. Ini tercermin dari kesiapan pemerintah membuatkan lahan bagi petani. Oleh karena itu kalangan akademisi diharapkan bisa ikut berperan serta. “Kita harapkan Borneo ini bisa swasembada pada tahun depan (tahun 2017). Mudah-mudahan kita bisa adakan 20-30 hektar lahan pertanian. Makanya semua pihak harus ikut menyukseskan,” ujarnya. Diungkapkan Mentan, dirinya tidak ingin lagi melihat lagi Kalimantan “doyan impor pangan” dari pulau lain di Indonesia seperti Sulawesi atau Surabaya. Maklum saja, kata dia, kebiasaan yang demikian itu terlalu banyak memakan uang Rakyat Borneo. Menurut dia, jika Kalimantan bisa berswasembada pangan di tahun 2017 maka sejumlah instrumen kesejahteraan Rakyat Borneo akan ikut membaik. Semisal, kata dia, berkurangnya angka kemiskinan, menurunnya angka inflasi dan meningkatnya kualitas kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. “Kalau kebutuhan pangan di Kalimantan bisa terpenuhi Borneo tidak perlu lagi mikir datangkan pangan dari daerah lain. Kita pikirkan ekspor,” tuntasnya. Sementara itu, Rektor Unmul Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si menyatakan siap membantu pemerintah untuk menyukseskan program swasembada pangan di kawasan timur Indonesia, khususnya Kalimantan. “Kami melihat dan punya keyakinan bahwa seluruh dosen dan akademisi di Indonesia Timur seperti di Borneo akan membantu pemerintah,” tegasnya. Menurut dia, program swasembada pangan di Kalimantan memang cukup bagus. Apalagi luas daratan di Kalimantan cukup luas. Rasa optimis tersebut semakin menjadi setelah Pemerintah membutikan bisa menkan impor pangan yakni Jagung sebesar 60 persen. “Kami siap mendukung bapak untuk mensukseskan dan siap untuk membantu program-program yang dicanangkan terutama yang terkait ketahanan pangan di Borneo,” tuntasnya. Hadir dalam kuliah umum tersebut ratusan mahasiswa dan dosen Unmul, Rektor Unmul Prof. Dr H. Masjaya M.Si dan Brigjen TNI Makmur Umar S.A.P. (Danrem 091/Aji Surya Natakesuma).




Berita Lainnya