Pasca Hari Raya Idul Fitri, Presiden Jokowi fokus pada kebutuhan pangan nasional. Hal ini ditandai dengan diadakannya Rapat Koordinasi Pangan yang memanggil Menteri dan Pejabat terkait, yang juga dihadiri Menteri Pertanian tanggal 11 Juli yang lalu.
Sesuai dengan arahan Presiden pada Rakor tersebut untuk membentuk harga yang layak di tingkat petani, pedagang dan konsumen. Untuk mengharmonisasi gerak langkah di tiap Propinsi, mengawalinya Kementerian Pertanian bersama Pemprov Jawa Tengah mengadakan Rapat Koordinasi Pangan lingkup Jawa Tengah (Jateng) hari ini (14/7) di Wisma Perdamaian, Semarang.
Rakor ini sebagai solusi percepatan luas tambah tanam (LTT) dengan harapan untuk meningkatkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) pada komersil gabah serta dapat menyerap hasil panen petani untuk menambah cadangan beras Nasional. Selain itu, juga membahas pendampingan personel TNI AD di Jateng dalam mendukung program Upaya Khusus (UPSUS) untuk meningkatkan produksi padi, jagung, dan kedelai (Pajale).
Rakor ini dihadiri Gubernur Jateng, Kepala Staf Kodam IV Diponegoro, Kepala Badan Penyuluhan dan SDM Pertanian sekaligus Koordinator UPSUS Jateng, Perwakilan Danrem, Dandim, Bakorluh, Bapeluh, serta para Kepala Dinas Pertanian Propinsi dan Kabupaten di Jateng.
Di akhir Rakor, dilakukan penandatanganan MoU kesanggupan Dinas Pertanian Pemprov Jateng, Dinas Pertanian Kabupaten se-Jateng dan pihak TNI untuk melakukan peningkatan luas tambah tanam dan serap gabah petani. Pada bulan Oktober 2016, Pemprov Jateng menargetkan serap gabah petani sebanyak 1,13 juta ton gabah kering panen. Penyerapan ini naik sebanyak 70 persen dari realisasi serapan tahun lalu.
Mentan dijadwalkan melanjutkan kunjungan kerja ke Kabupaten Jepara untuk melakukan panen padi dan melakukan tanam serentak di Desa Batu Kali, Kecamatan Kalinyamatan serta meninjau pertanian modern dan pelaksanaan program Desa Mandiri Benih di Desa Pending Alit sebelum bertolak menuju Surabaya, Jawa Timur. (ap)