Amerika Dukung Kebijakan Indonesia di Sektor Pangan dan Pertanian


Jakarta -- Kementerian Pertanian menerima kunjungan Food and Agriculture Committee US-ASEAN Business Council di Kantor Kementerian Pertanian, Kamis (31/03).

Bersama dengan sejumlah pejabat terkait, Sekretaris Jenderal, Hari Priyono menerima 29 perwakilan anggota US Business Council yang dipimpin oleh Bruce Blakeman, Vice President for Corporate Affairs di Cargill selaku Ketua Komite Pangan dan Pertanian, perwakilan dari 8 perusahaan, yaitu: Archer Daniels Midland, Elanco Animal Health, Monsanto Dow Agro Science, MSD Animal Health, Philip Morris Internasional, Syngenta, Yumm! Brands,  Zoetis, dan wakil US-ASEAN Business Council.

US-ASEAN Business Council adalah organisasi advokasi utama bagi lebih dari 150 perusahaan-perusahaan AS yang beroperasi di wilayah ASEAN. Sejumlah perusahaan-perusahaan anggota tersebut bahkan telah beroperasi di Asia Tenggara selama lebih dari 100 tahun.

US-ABC memiliki komite-komite negara maupun industri yang memayungi inisiatif-inisiatif sektoral anggota pada tingkat nasional maupun regional. Selain sepuluh komite negara, US-ABC memiliki komite yang berfokus pada ASEAN, Bea Cukai, Pertahanan, Energi, Jasa Keuangan, Kesehatan, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Infrastruktur, Manufaktur, serta Pertanian dan Pangan. US-ABC memiliki kantor perwakilan di Bangkok, Hanoi, Jakarta, Kuala Lumpur, Manila, SIngapura, New York dan Washington DC.

 

Komite Pertanian dan Pangan aktif menjembatani komunikasi antara perusahaan-perusahaan AS dengan pemerintah di negara-negara ASEAN dan mendiskusikan bagaimana sektor swasta AS dapat membantu program pemerintah masing-masing negara dalam mengembangkan industri pertanian dan membantu ketersediaan pangan. Komunikasi ini dilakukan melalui berbagai business missions yang diorganisir US-ABC.

Tujuan utama dari Kunjungan US-ASEAN Business Council kali ini adalah untuk membahas prioritas, kebijakan dan regulasi, serta rencana dan peluang investasi yang dapat dilakukan oleh sektor swasta Amerika dalam mendukung kebijakan pemerintah Indonesia di sektor pangan dan pertanian.

Selain menyampaikan rencana pembangunan pertanian 2014-2019, Sekretaris Jenderal juga menanggapi beberapa pertimbangan dan kehawatiran dari US-Business Council dalam melakukan bisnis di Indonesia, khususnya dibidang perbenihan, unggas, vaksin dan lainnya. Disampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar di bidang investasi pertaian. Kementerian Pertanian menyambut baik keinginan kerjasama dan investasi dari para anggota US ASEAN Business Council tersebut sepanjang mengikuti peraturan yang telah ditetapkan.  “Pertumbuhan Ekonomi memang diperlukan, namun kita juga harus memperhatikan kesejahteraan lebih dari 30 juta petani Indonesia. Untuk itu saya mengajak para anggota US ASEAN Business Council untuk bersama menggali peluang kerjasama yang tidak hanya menguntungkan bagi para investor namun juga dalam upaya mendukung program pembangunan pertanian kedepan” ucapnya.




Berita Lainnya