Produktivitas Jagung Terus Meningkat


Garut  – Petani Jagung di Kabupaten Garut boleh berbangga hati karena pada musim panen kali ini, dapat menghasilkan jagung berlimpah. Dari 5 desa di Kabupaten Garut dengan luasan garapan 3.500 ha didapat produksi sebanyak 42.000 ton. Jagung yang ditanam adalah Jagung Hibrida, yakni jenis jagung yang diperoleh dari persilangan antara 2 atau lebih yang sifatnya adalah heterozygot dan homogen. Jenis jagung hibrida biasanya dikirim ke industri untuk digunakan/diolah sebagai  pakan ternak atau kebutuhan industri lainnya.

Panen raya jagung yang dihadiri oleh Menteri Pertanian, Amran Sulaiman pada Rabu, 23 Maret 2016 di Desa Pangeureunan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut.  Sasaran tanam jagung Jawa Barat tahun 2016 seluas 195.752 ha dengan target produksi hampir 1,3 juta ton (1.294.699 ton) dan kontribusi Kabupaten Garut sendiri mencapai 45,28% yakni seluas 82.010 ha dengan sasaran produksi 586.207 ton atau setara dengan Rp 1,8 Triliun. Dengan sasaran produktivitas jagung yang cukup tinggi di tahun 2016  yaitu sebesar 83,72 ku/ha, maka hal ini hanya dapat dicapai dengan penanaman jagung hibrida. Menteri Pertanian berharap petani terus mengembangkan penanaman jagung hibrida dengan varietas yang sesuai dengan kearifan lokal untuk produktivitas yang lebih tinggi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.

Secara nasional, produktivitas jagung dari tahun ke tahun mengalami tren peningkatan. Berdasarkan Angka Sementara BPS produksi jagung Nasional tahun 2015 sebesar 19,61 juta ton, mengalami peningkatan sebesar 3,17% atau lebih tinggi 0,61 juta ton dibanding produksi tahun 2014 sebesar 19 juta ton. Dan ditahun 2016, Kementerian Pertanian memproyeksikan produksi jagung naik menjadi 24 juta ton atau diharapkan meningkat sebesar 8,8%.

Perhatian pemerintahan Joko Widodo sangat besar terhadap bidang pertanian, diluar subsidi pupuk yang mencapai 28-an trilyun rupiah tiap tahun, anggaran pertanian tahun 2015 meningkat 200 % dari tahun 2014, untuk produksi penyediaan pangan. Jumlah bantuan alat mesin pertanian tahun 2015 kepada kelompok tani dan gapoktan berupa traktor, pompa, combain harvester, rice transplanter, power trhesher, corn sheller, RMU dan lain-lain juga meningkat ribuan persen dari tahun 2014, sebanyak 80-an ribu unit. Selain itu, tahun 2015 kita telah menyelesaian jaringan irigasi tersier lebih dari 2,6 juta ha serta berbagai kegiatan dengan bantuan saprodi berupa benih dan pupuk seluas 4 juta ha lebih.

Menteri Pertanian, pada kesempatan ini memberikan bantuan kepada kelompok tani di Kabupaten Garut tahun 2015 antara lain benih padi sawah 20.000 ha, jagung hibrida 10.000 ha, kedelai 4.500 ha, jaringan irigasi tersier 9.000 ha, optimasi lahan 1.000 ha dan alsintan; berupa traktor 133 unit, pompa air 46 unit, combain harvester 21 unit, corn seller 20 unit, power trhesher 15 unit, vertical dryer jagung 3 unit, serta RMU  dan bangunannya 7 unit.    

Program bantuan kepada petani dan gapoktan sebagai upaya meningkatkan produksi padi dan jagung akan terus dilanjutkan untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

 

sumber: https://karantina.pertanian.go.id/




Berita Lainnya