Sulawesi Selatan, Siap Serap Gabah Petani


Takalar -- Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, kembali melakukan tawafnya ke daerah untuk memantau langsung perkembangan pertanian di Indonesia. Usai mengunjungi Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah dalam waktu yang sangat singkat, kali ini Mentan hadir di provinsi ke 4 yang merupakan satu daerah sentra produksi padi untuk melakukan Panen dan Serap Gabah Petani bersama Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan dan Pangdam VII Wirabuana, di Provinsi Sulawesi Selatan yang dipusatkan di Desa Pa'rasangang Beru, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Selasa (15/03).
Pelaksanaan Panen dan Serap Gabah Petani yang sempat diguyur hujan deras ini dilakukan bersamaan dengan panen raya di hamparan seluas 2.000 Ha, juga terdapat seluas 6.016 Ha lahan sudah memasuki masa panen di pertengahan Maret sampai dengan awal April 2016.
Bekerjasama dengan Bulog, program yang dilaksanakan diiharapkan dapat memberikan jaminan untuk menerima harga yang pantas dan menguntungkan petani.
Pada kesempatan ini dilaksanakan penandatanganan kesepakatan penyerapan gabah oleh 3 kabupaten yakni Gowa, Takalar dan Bone, yang mewakili 24 kabupaten kota di Sulawesi Selatan.
Tim serap gabah Provinsi Sulawesi Selatan yang diterjunkan terdiri atas penyuluh pertanian PNS sebanyak 1.724 orang, Tenaga Harian Lepas  Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TB PP) sebanyak 718 orang, kelompok tani 37.173 orang, gapoktan: 2.616, dan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) sebanyak 709.  
Pada acara tersebut dilakukan juga pemberian bantuan alsintan sebanyak 51 unit traktor tangan roda 2 oleh Menteri Pertanian kepada petani dan Babinsa.
Di samping itu, Mentan juga memberikan bantuan benih padi Inpari 10 kelas FS dan SS,  Inpari 31, Inpari 33 masing-masing sebanyak 50 kg. Inpago 4 label BS, Inpago 10 dan Inpari 24 masing-masing sebanyak 20 kg. Inpari 30 dan Inpari 32 masing-masing sebanyak 100 kg.
Bantuan benih kedelai juga diberikan oleh Mentan pada varietas Anjasmoro dan Argomulyo masing-masing kelas SS 1 ton, dan benih jagung  hibrida Bima 19 URI 1 dan Bima 20 URI masinh-masing sebanyak 1 ton.
Kepada THL, Mentan menginstruksikan agar dapat melakukan serapan dari masing-masing THL menyerap 1.000 sampai 3.000 ton gabah dari petani. 7 dari THL menyanggupi untuk menyerap gabah sebanyak 5.000 ton.
Lebih lanjut Mentan menghendaki penyerapan gabah dan beras di Sulawesi Selatan untuk mensejahterakan petani, "kami butuh satu juta ton penyerapan dari Sulsel," ungkap Mentan.
Hadir pula pada acara tersebut anggota DPR-RI dapil Sulsel, anggota DPD-RI dapil Sulsel, Ka. Divre Bulog Sulawesi Selatan, Kapolda Sulselbar, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bupati Takalar, Ketua Dekopin Sulawesi Selatan; Kepala Satuan Kantor Pemerintah Daerah (SKPD) Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Takalar, para Danramil, Petani, Penyuluh, Peneliti, POPT, THL-TB PP dan KTNA.




Berita Lainnya