Sergap, Instrumen Pendongkrak Harga Gabah


Sukabumi -- Berdasarkan instruksi Presiden Jokowi untuk menyerap seluruh gabah hasil panen petani, Kementan bersama Pemerintah Daerah, Bulog, BRI dan stakeholder lainnya berkerjasama dalam menanggulangi harga gabah ditingkat petani. Selaras dengan hal tersebut, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, melakukan pencanangan secara nasional program Serap Gabah yang dilakukan di desa Babakan, kecamatan Cisaat, kabupaten Sukabumi, Sabtu (12/03).
Sukabumi merupakan satu dari daerah sentra padi yang harga gabah kering panen (GKP) sebesar Rp. 3.700/Kg dibawah harga yang ditetapkan pemerintah.
Pencanangan ini dilakukan bersamaan dengan panen perdana di areal 10 Ha dari luasan lahan padi 1.200 Ha di kecamatan Cisaat, Sukabumi.
Menurut perkiraan panen raya di kabupaten Sukabumi dengan arela tanam 90.000 Ha dari luas baku lahan 64.000 Ha akan dilaksanakan pada akhir Maret sampai dengan April 2016 ini.
Jawa Barat sendiri memiliki angka produktivitas 6,6 ton/Ha di tahun 2016 ini, di atas target produktivitas nasional sebesar 5,4 ton/Ha.
Namun sangat disayangkan, masih terdapat tekanan terhadap petani dengan rendahnya harga yang diterima khususnya pada saat panen akibat panjangnya rantai petani dengan broker.
Kondisi harga gabah rendah diberbagai daerah yang sangat merugikan petani di awal musim panen ini segera diantisipasi Kementerian Pertanian dengan menerjunkan 1.600 orang Tenaga Harian Lepas (THL) penyuluh di Propinsi Jawa Barat, petani/gapoktan untuk membantu menyerap gabah petani. Bekerjasama dengan Bulog, program ini diharapkan dapat menjamin petani menerim harga yang pantas. Tidak hanya THL, untuk memastikan seluruh gabah hasil terserap, Kementerian Pertanian juga menggandeng TNI Angkatan Darat sebagai pendamping agar tata niaga gabah petani dapat diserap oleh Bulog sehingga kejahatan harga ditingkat petani dapat dihindari.
Menyerap gabah langsung kepada petani adalah memotong mata rantai dagang beras sehingga harga pangan pokok ini di masyarakat stabil. Adanya jaminan harga beli dipetani mendorong kegairahan menanam dan bertani yang pada akhirnya akan menjamin ketersediaan dan kedaulatan pangan nasional.




Berita Lainnya