Hari Pertama Kerja 2016, Mentan Langsung Tancap Gas


JAKARTA -- Memasuki hari pertama kerja, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, langsung tancap gas dengan mempercepat pelaksanaan program dan anggaran tahun 2016. Mentan memimpin langsung Penandatangan Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa Tahun Anggaran 2016 lingkup Kementerian Pertanian yang dilaksanakan di Aula Gedung D, Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Senin (04/01)

Penandatangan Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa Tahun Anggaran 2016 dilaksanakan dengan lebih dari 300 mitra pihak ketiga senilai Rp 34,6 triliun atau 49,8% dari total pagu APBN Kementan dan pagu subsidi pupuk dan benih.

Mentan mengungkapkan waktu kontrak lebih maju dibandingkan dengan tahun sebelumnya, maka serapan anggaran Januari 2016 diperkirakan mencapai lebih dari 15%.

Pengadaan barang dan jasa yang ditandatangani tahap pertama ini mencakup: (1) penyaluran pupuk bersubsidi dengan PIHC Rp 30,0 triliun, (2) cetak sawah dengan Zeni Kodam dan Zeni TNI-AD Rp 3,3 triliun, (3) penyaluran benih bersubsidi dengan PT SHS dan PT Pertani Rp 808,9 miliar, (4) Alsintan pra panen dan pasca panen padi 12 kontrak Rp 368,3 miliar, (5) Asuransi pertanian dengan PT Jasindo Rp 114 miliar, dan (6) sisanya pengadaan vaksin, obat-obatan, pakan ternak dan lainnya.

Pada kesempatan tersebut Mentan mengatakan bahwa percepatan program ini sejalan dengan arahan Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna 23 Desember 2015 lalu, agar mempercepat penyerapan anggaran di awal 2016 untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

Diharapkan bantuan pemerintah sudah bisa didistribusi kepada kelompok tani dan gabungan kelompok tani tepat waktu.

Selain gebrakan percepatan pengadaan barang dan jasa ini, Mentan juga melakukan refocusing  anggaran dari anggaran kegiatan yang kurang efektif dialihkan untuk fokus meningkatkan program pangan strategis yaitu: padi, jagung, kedelai, gula, daging sapi, cabai dan bawang.

Tahun 2016 ini Kementan akan; (1) menyalurkan lebih dari 100 ribu unit alsintan, (2) cetak sawah 200 ribu ha, (3) membangun 3.500 unit embung, dam-parit, sumur dangkal dan sumber air, (4) pengadaan 50.000 sapi indukan sebagai mesin produksi sapi, dan lainnya.

Implementasi kegiatan di daerah dilakukan secara masif dengan menempatkan pejabat pusat di setiap kabupaten, melibatkan Babinsa, Penyuluh, KTNA, Dosen dan Mahasiswa untuk bersama-sama petani terjun di lapangan.  Kejaksaan Agung dan Polri juga dilibatkan untuk mengawal program sehingga berjalan sesuai dengan rambu-rambu ketentuan yang berlaku.

“Kinerja produksi pangan strategis 2016 diyakini akan naik lagi, mengingat realisasi kegiatan 2015 berupa rehabilitasi jaringan irigasi 2,4 juta Ha, optimasi lahan 1 juta Ha dan kegiatan lainnya akan berdampak pada peningkatan produksi 2016”, papar Mentan.

Bantuan benih disalurkan di luar lokasi eksisting, pengadaan benih dan pupuk dengan Penunjukan Langsung dan Alsitan dengan e-kalatog diyakini akan langsung dimanfaatkan petani secara tepat waktu sesuai musim, sehingga berdampak pada luas tambah tanam dan produktivitas pangan.

Hadiri pula pada acara tersebut unsur terkait dari KPK, LKPP, wakil dari Kejaksaan Agung, Polri, Direktur BRI, BNI, BUMN, swasta dan jajaran Kementan di Pusat dan Daerah. 




Berita Lainnya