Gorontalo Ekspor Jagung, Gempita Jihad Pangan

Senin, 3 Juni 2024 10:46:24 Yovan


Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman secara resmi melepas ekspor perdana komoditas jagung sebanyak 50.000 ton menuju Filipina. Selain ekspor ini, Mentan juga mengirim jagung untuk memenuhi pasar domestik di seluruh Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan volume ekspor dan produktivitas jagung di Provinsi Gorontalo.

"Ini luar biasa karena lima bulan lalu kita masih impor 250 ribu ton, tetapi hari ini kita mengekspor 50.000 ton ke Filipina. Ini adalah kebangkitan kita di sektor pangan, khususnya jagung, dan bahkan mereka telah mengirim ke beberapa daerah sebanyak 264 ribu ton," ujar Mentan dalam acara di Kecamatan Anggrek, Provinsi Gorontalo, Rabu, 29 Mei 2024.

Mentan menargetkan Provinsi Gorontalo sebagai percontohan dalam meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani secara cepat. Ia optimis bahwa tahun depan Gorontalo mampu mencapai produksi di atas 2 juta ton, meningkat dari produksi saat ini yang hanya 1,5 juta ton.

Koordinator GEMPITA Gorontalo Dahlan Usman yang turut hadir di pelepasan ekspor tersebut mengungkapkan, Ekspor jagung Gorontalo merupakan salah satu bentuk aksi jihad pangan dalam upaya mencapai swasembada pangan dan menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai negara mandiri pangan dan bahkan mampu mengekspor hasil panennya ke luar negeri.

Jagung merupakan salah satu komoditas pangan strategis di Indonesia, dan Gorontalo merupakan salah satu daerah penghasil jagung terbesar di tanah air. Ekspor jagung Gorontalo menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama di pasar jagung global.
Selain itu, ekspor jagung Gorontalo juga memberikan manfaat ekonomi bagi para petani dan masyarakat Gorontalo. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan mereka dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

Upaya jihad pangan ini perlu terus didukung oleh semua pihak, baik pemerintah, petani, maupun masyarakat. Dengan kerjasama dan gotong royong, Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dan menjadi lumbung pangan dunia.

Berikut beberapa poin penting terkait ekspor jagung Gorontalo sebagai bentuk aksi jihad pangan diantaranya:
 1. Meningkatkan ketahanan pangan nasional: Ekspor jagung Gorontalo membantu mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor jagung, sehingga memperkuat ketahanan pangan nasional.
 2. Memperluas peluang pasar: Ekspor jagung Gorontalo membuka peluang pasar baru bagi petani jagung di Indonesia, sehingga meningkatkan pendapatan mereka.
 3. Mendorong pertumbuhan ekonomi: Ekspor jagung Gorontalo memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di sektor pertanian.
 4. Memperkuat citra Indonesia: Ekspor jagung Gorontalo menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama di pasar jagung global, sehingga memperkuat citra Indonesia di mata dunia, ungkapnya.




Berita Lainnya