Kementan Bantu Benih, Bibit dan Bahan Pokok Untuk Korban Banjir Sultra


Kendari - Curah hujan tinggi yang menerjang Sulawesi Tenggara menyebabkan banjir di sejumlah titik wilayah Kabupaten. Hingga kini, dampak tersebut mengakibatkan ratusan hektare sawah dan lahan pertanian lain mengalami gagal panen.

 

Menanggapi hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman langsung bergerak cepat. Dalam kunjungannya ke Sulawesi Tenggara, Amran membawa bantuan total 12 milyar hasil sumbangan internal pegawai, mitra dan anggaran program dari Kementan.

 

"Begitu kita mendengar bencana di Sulawesi tenggara. Saya langsung minta seluruh jajaran di Kementan untuk bergerak cepat. Alhamdullilah, dalam waktu yang singkat terkumpul uang sebanyak 12,5 milyar. Sementara kita baru bawa 4,2 miliar," ujar Mentan Amran, Kamis (12/6).

 

Menurut Amran, bantuan lain yang juga akan segera diberikan adalah bantuan benih padi, jagung dan kedelai. Dia berharap, seluruh bantuan ini mampu meringankan beban para petani dalam melakukan produksi.

 

"Khusus untuk Bulog, saya tidak mau dengar kalau disini kehabisan beras. Saya sudah perintahkan agar mereka langsung kirim. Soal lapornya belakangan saja. Ini menyangkut pangan dan sandang untuk korban bencana," katanya.

 

Amran mengatakan, masyarakat yang berada di pengungsian juga tidak perlu khawatir dengan kekurangan beras.  Sebab, Pemerintah melalui Kementan sudah memastikan bahwa kebutuhan tersebut dalam kondisi aman.

 

"Tidak ada masalah karena kita memiliki stok 2,3 juta ton stok beras. Panen kita juga sangat bagus. Makanya stok kita di gudang masih aman," katanya.

 

Seperti diketahui, dalam bencana ini Pemprov Sulawesi Tenggara langsung menetapkan masa tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor selama 14 hari kedepan. Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi dalam kesempatamya meminta bantuan pemerintah pusat untuk mengirimkan kebutuhan masyarakat.

 

"Kami mengapresiasi pak gubernur karena beliau bergerak cepat. Tentu kita harapkan semua ikut bahu membahu membantu saudara saudara di pengungsian. Insya Allah kita terus menerus menggalang bantuan," katanya.

 

Pada kesempatan ini, Amran juga menyempatkan diri meninjau lokasi lahan dan infrastruktur pertanian yang terdampak gempa dan tsunami. Kementan bahkan menyatakan sudah mendirikan posko yang tersebar di Kolaka Timur, Konawe Utara, Konawe, dan Konawe Selatan. Posko ini didirikan untuk mengidentifikasi dan merehabilitasi seluruh sektor pertanian.

 

"Kita juga sudah siapkan program asuransi untuk membantu dan meringankan kerugian petani selama bercocok tanam tahun ini," tukasnya.




Berita Lainnya