Sehat dengan mengkonsumsi Srikandi Ungu


 Balitbangtan melalui Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal) pada tahun 2018 ini telah resmi melepas Jagung ungu dengan nama Srikandi Ungu melalui sidang pelepasan varietas yang diuji oleh Tim Penilai Pelevasan Varietas (TP2V).


Jagung ungu yang dilepas ini merupakan jagung lokal yang berasal dari Manado dan Palu kemudian galur tersebut disilangkan dan diuji adaptasinya agar sesuai dengan kondisi lingkungan secara umum di Indonesia.

Srikandi ungu mempunyai potensi hasil 7,5 ton per hektar pada musim hujan dan 6,4 ton per hektar pada musim kemarau. Kelebihannya adalah mengandung antioksidan 390% dari jagung biasa yang berkhasiat mencegah terjadinya aterosklerosis dan penyumbatan pembuluh darah.

Warna ungu yang terdapat pada jagung ungu ini sendiri disebabkan oleh tingginya kandungan antosianin, khususnya jenis Chrysanthemin (cyanidan 3-O.glucoside), pelargonidin 3-O-B-D-Glucoside). 

Zat Antosianin yang bersifat sebagai antioksidan di dalam tubuh menghambat proses aterogenesis dengan mengoksidasi lemak jahat dalam tubuh. Kemudian antosinin juga melindungi integritas sel endotel yang melapisi dinding pembuluh darah sehingga tidak terjadi kerusakan.

Selain itu, antosianin juga merelaksasi pembuluh darah untuk mencegah aterosklerosis dan penyakit kardiovaskuler lainnya. Berbagai manfaat positif dari antosianin untuk kesehatan manusia adalah untuk melindungi lambung dari kerusakan, menghambat sel tumor, meningkatkan kemampuan penglihatan mata, serta berfungsi sebagai senyawa anti-inflamasi yang melindung otak dari kerusakan.

Beberapa studi juga menyebutkan bahwa senyawa tersebut mampu mencegah obesitas dan diabetes meningkatkan kemampuan memori otak dan mencegah penyakit neurologis, serta menangkal radikal bebas dalam tubuh.

Jagung ungu di Indonesia belum sepopuler jagung yang berwarna kuning atau putih,  namun di Amerika Selatan jagung ungu banyak dikembangkan dan dimanfaatkan oleh penduduk lokal sebagai bahan pewarna serta minuman. 



Berita Lainnya