Produksi Padi di Lampung Timur Meningkat, Petani Raup Untung


Lampung Timur - Petani padi di Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur  bergembira dengan melimpahnya hasil panen yang meningkat dari musim tanam sebelumnya. Peningkatan panen juga disertai dengan meningkatnya harga gabah yang cukup siginifikan. Ditingkat petani, gabah kering panen dihargai Rp5.200,00/kg, meningkat dibandingkan pada musim sebelumnya yang hanya dihargai Rp3.200,00 – Rp3.400,00/kg.
“Peningkatan harga cukup bagus dibandingkan dengan musim-musim sebelumnya, sehingga membahagiakan petani,” terang Supangadi, Ketua Gapoktan Tani Maju, Desa Rantau Fajar, Kecamatan Raman Utara saat melakukan panen raya padi bersama Penanggung Jawab UPSUS Provinsi Lampung, Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian, Justan Riduan Siahaan, Kamis (21/12).

Lebih lanjut, Supangadi mengatakan bahwa bantuan benih padi unggul dari pemerintah turut menodong meningkatnya produksi yang dicapai pada musim ini. Bantuan benih yang diterima, lanjutnya, adalah benih unggul dengan varietas Inpari 32 dan Inpari 33. “Dan ternyata  produktivitansya cukup baik. Hasil ubinan pada panen raya ini capainya 89,6 ku/ha,” katanya. 

Bupati Lampung Timur, Chusnunia Chalim yang turut ambil bagian dalam kegiatan panen raya tersebut mengungkapkan rasa syukurya dengan peningkatan produksi yang dicapai oleh petani. “Secara umum, produksi padi Lampung Timur sudah melampaui target yang ditetapkan. Tentu saja hal tersebut merupakan kerja keras dari petani dan juga dukungan dari pemerintah pusat, terutama perlu juga diapresiasi pak Menteri Pertanian, Amran Sulaiman yang memiliki komitmen tinggi mensejahterakan petani” ungkap dia.

Lebih lanjut, Nunik, sapaan akrab Bupati Lampung Timur, mengungkapkan bahwa ditingkat kabupaten, pihaknya akan terus berupaya melakukan terobosan untuk meningkatkan produksi pangan didaerahnya. “Tentu saja kami tidak akan membiarkan terjadi penurunan produksi di Lampung Timur. Lahan tak boleh dibiarkan lama nganggur dan tidak termanfaatkan. Kami akan berupaya keras agar pertanian terkelola dengan baik,”imbuhnya. Nunik berseloroh, hampir setiap malam yang dipikirkan hanya benih, air dan pupuk yang merupkaan kebutuhan utama para  petani.

Sementara itu Justan Riduan Siahaan, dalam kesempatan tersebut mengungkapkan rasa optimisnya bahwa visi lumbung pangan dunia yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian akan tercapai.  “Kalau saya lihat kondisi ditingkat kelompok tani seperti ini, maka saya optimis Indonesia sebagai lumbung pangan dunia akan tecapai,” ungkapnya. Selain itu, dirinya mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia sudah terbebas dari impor kebutuhan pangan pokok terutama beras, jagung dan bawang merah.  

Kepada para petani, Justan juga memberikan pesan agar cara petani mengolah pertanian ditingkatkan dengan pengelolaan yang ramah lingkungan. “Kita sayangi lahan kita dengan menggunakan pupuk berimbang dan mengedepankan pupuk organik untuk mendukung pertanaman,” ujarnya.

Acara panen raya tersebut juga dihadiri oleh Inspektur I, Susanto, Kepala BPTP Lampung Arivin Rivai, Kabid Hortikultura Lampung Muverdi dan Kadis Pertanian, Pangan  Lampung Timur, HM Yusuf, TNI, para penyuluh pertanian dan juga anggota gapoktan di Kecamatan Raman Utara.




Berita Lainnya