Pengembangan Keberagaman Pangan Berbasis Lingkungan Yang Sehat Dan Aman


Bandung (9/11/2017) - Indonesia dengan populasi terbesar ke 4 di dunia dan memiliki geografis yang spesifik dimana penduduknya tersebar diantara pulau-pulau, walau hampir separuh dari populasi tersebut ada di pulau Jawa, khususnya Jawa Barat yang memiliki tingkat populasi terbesar yaitu 47 juta lebih penduduknya. 

BKP Kementan bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Propinsi Jawa Barat, melakukan Temu Teknis "Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Pusat dan Daerah" (OKKP-D) yang diikuti seluruh propinsi bertempat di Hotel Harris Bandung. 

Kabadan BKP Kementan,  Agung Hendriadi, selaku ketua pembina OKKP-D, menyampaikan beberapa hal yang sangat penting untuk dilakukan bersama kedepan, bahwa "Indonesia saat ini menjadi sorotan dunia karena tingkat keberhasilan dalam menjaga ketersediaan dan kecukupan bahan pangan, khususnya 3 tahun terakhir kita berhasil menjaga stok pangan terutama beras sudah tidak impor sama sekali, bahkan kita sudah ekspor, namun pada sisi lain kita harus tetap mengembangkan berbagai komoditas pangan lainnya yang menjadi sumber karbohidrat selain beras.

BKP Kementan untuk tahun 2018 akan melakukan berbagai terobosan dalam rangka mengembangkan potensi keberagaman bahan pangan ditengah-tengah masyarakat, untuk itu sinergitas lintas sektor sangat dibutuhkan mewujudkan target keberagaman pangan yang aman berbasis lingkungan. 

Kesadaran masyarakat kita, akan bahan pangan yang sehat dan aman sudah membaik, untuk itu dibutuhkan pengawasan dan kesadaran produsen pangan dalam menjaga kualitas produksi. 

Agung Hendriadi meminta peran serta semua pihak terutama Pemerinta Daerah melalui dinas-dinas terkait agar dapat membangun sinergitas pembinaan  dan mengoptimalkan laboratorium uji pangan di daerah masing-masing, kesadaran akan pentingnya keamanan pangan tidak sebatas sertifikasi, namun yang terpenting membangun kesadaran tersebut dari hulu hingga hilir bahwa keamanan pangan adalah kebutuhan kita bersama.

Usai membuka temu teknis otoritas kompeten keamanan pangan, juga membuka pameran  produksi pangan aman dan berkualitas yang di ikuti peserta pelaku usaha binaan dinas-dinas terkait dari 34 propinsi.

Dalam rangkaian kunjungan kerja di Jawa Barat, juga melakukan peninjauan ke Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di  Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat tepatnya KRPL Bunga Lestari berbasis Organik yang akan dijadikan sebagai  percontohan KRPL Nasional, hal tersebut dinyatakan Agung saat melakukan dialog dengan masyarakat.

KRPL yang dibentuk tahun 2015 oleh Kelompok Wanita Tani Kecamatan Cisarua berawal dari 15 anggota, sekarang sudah memiliki 30 anggota. Ketua KWT Bunga Lestari, Desriani, yang juga petani peternak sapi perah, mengatakan dengan adanya LRPL sangat membantu para keluarga memenuhi kebutuhan dapur bahkan dapat menambah penghasilan anggota kelompok serta masyarakat lainnya.

Rata-rata setiap bulannya dapat menghemat Rp. 700.000 hingga Rp. 1,2 juta belanja dapur rumah.

Kementerian Pertanian akan terus mendorong terbentuknya KRPL yang mandiri dan dapat menjadi sumber produksi rumah tangga desa bahkan dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga petani di desa.

Kementerian Pertanian juga bekerja sama dengan Kementerian Desa dan PDTT, mengembangkan ekonomi perdesaan berbasis pertanian, pungkas Agung Hendriadi.




Berita Lainnya