Mentan : Semua Penyuluh Wajib Publikasikan Pembangunan Pertanian Melalui Media Sosial


Jakarta (12/9) - 6.000 CPNS Penyuluh Pertanian yang diangkat dari Tenaga Harian  Lepas dan Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian dari Tahun 2007 hingga 2009, berusia dibawah 35 Tahun, hari ini mendapat pengarahan dari  Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Pengarahan dan pelepasan CPNS penyuluh pertanian formasi 2017 diwakili 300 CPNS dari Sabang hingga Merauke, pelepasan CPNS Penyuluh Petanian ditandai dengan pemakaian topi dan rompi kepada 6 perwakilan CPNS dari Propinsi Aceh, Jabar, Jatim, Kaltara dan Papua.

Mentan dalam arahannya meminta kepada seluruh CPNS agar bersungguh-sungguh untuk melaksanakan tugas dilapangan mendampingi petani. "Anda semua adalah teman dan sahabat saya", kami juga dulu penyuluh tahun 90 an.

Hari ini saya memberikan tugas khusus dan anda semua yang hadir saat ini menjadi koordinator lapangan agar mempublikasikan seluruh keberhasilan pembangunan pertanian melalui media sosial. Mentan meminta penyuluh pertanian dari propinsi Aceh dan Papua untuk maju kedepan serta membawa alat komunikasi (hand phone)  yang dipakai sehari-hari, 4 penyuluh wakil dari Aceh dan Papua ditanyai apakah bisa menggunakan Media Sosial di fitur hand phonenya yang dijawab serempak "Bisa Pak Menteri". Tugas anda nanti harus mempublikasikan materi yang ada dipaparan ini, kita saat ini sudah  tidak impor beras malah sudah ekspor, jagung yang dulunya kita impor 3 hingga 3,6 juta ton dari Argentina dan Amerika sekarang tidak, bawang merah, cabai bahkan bawang merah  yang tadinya kita impor sekarang sudah ekspor, minggu lalu kita ekspor ke negara-negara yang tadinya ekspor ke negeri ini.

Alat mesin pertanian yang kita bagikan naik sampai 2.000 persen, ini semua harus anda buat menjadi viral di medsos.

Pulang dari sini segera kerjakan, saya akan lihat semua yang dipublikasikan melalui medsos. 

Wahyu Oktofa, THL-TBPP tahun 2009, asal Prop. Jawa Timur dari Kab. Bojonegoro. 
Wahyu yang ditemui disela-sela acara pelepasan menyampaikan rasa suka citanya dapat diterima dan diangkat sebagai PNS Penyuluh Pertanian, Wahyu yang memulai karirnya dari tahun 2009 melayani 5 desa di Kab. Bojonegoro, bertekat akan mendedikasikan semua karirnya di lapangan. 

Wahyu juga sangat mengapresiasi good will pemerintah saat ini yang memperhatikan petani dari semua sisi usaha dan jaminan harga produksi, khususnya untuk Menteri Pertanian yang sangat mendedikasikan waktu dan fikiran serta tenaganya untuk kesejahteraan petani ketika ditanya kendala yang ditemui dilapangan, sampai saat ini cukup baik.




Berita Lainnya