Produktivitas 2 tahun Pertanian : Lumbung Pangan Dunia 2045 Pasti Terwujud


Jakarta - (10/4), Di tengah kemampuan bangsa Indonesia mencapai swasembada beras di tahun 2016 yang terakhir kali dicapai 32 tahun sebelumnya, muncul harapan untuk mandiri dan berdaulat pangan bagi bangsa Indonesia. Sesuai roadmap permerintah, dimana target Indonesia menjadi lumbung pangan dunia tahun 2045 semakin terlihat nyata. Dengan kinerja pemerintah yang terus mengupayakan keberpihakan kepada petani, harapannya petani semakin sejahtera sejalan dengan tema yang diangkat pada Rapat Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yakni "HKTI bangkit, petani maju" diselenggarakan di Balai Kartini, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly, Plt Gubernur DKI Jakarta Sony Sumarsono.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang hadir dalam hal ini mewakili Presiden Joko Widodo, memberikan paparannya dalam acara tersebut. Amran membeberkan bagaimana peningkatan dan pengupayaan di bidang pertanian di eranya. Bagaimana peningkatan padi dari 70,8 juta ton di tahun 2014 menjadi 79,1 juta ton di tahun 2016. Bagaimana terjadi peningkatan sepuluh dari sebelas komoditas strategis mulai dari padi, jagung, bawang merah, hingga termasuk juga cabai. Hal ini dapat terwujud berkat kerja sama semua pihak yang tentunya menginginkan kemajuan berkelanjutan khususnya di bidang pertanian. Hal ini tidak lepas dukungan daerah (dinas pertanian).

Kementerian Pertanian terus menjaga kestabilan produksi sehingga harga di masyarakat dapat terjaga. "Seperti yang terbaru, harga cabai sudah turun, kita kerjasama dengan seluruh elemen bangsa termasuk PKK", ungkap Amran. Pemerintah terus mendorong produksi dengan cara peningkatan sarana dan prasarana pertanian seperti alat mesin pertanian (alsintan) dan irigasi tersier. Pengadaan Alsintan diperbanyak dan dipercepat dengan e-katalog. "Tidak akan maju pertanian tanpa teknologi", tegas Amran.

Pembuatan irigasi tersierpun telah melampau target. Ada sekitar 3 juta ha selesai dalam waktu satu tahun, ungkap Amran.

Keberpihakan kepada petani pun dapat dilihat dari pengalokasian anggaran Jementerian Pertanian. "Di tahun 2014 alokasi untuk petani sekitar 35%, tetapi di tahun ini (2017) berbalik 180 derajat, untuk petani 70%", jelasnya. Ada juga asuransi yang diperuntukkan bagi petani yang diharapkan memberikan kenyamanan petani untuk berproduksi. 

Sebelumnya, Amran sempat mengapresiasi Ketua Umum HKTI Jenderal Purnawirawan Moeldoko yang ikut mengembangkan pertanian melalui HKTI. "Perlu diketahui HKTI telah  menerapkan benih M70D (Moeldoko 70 day). Sesuai dengan namanya, varietas ini mampu berproduksi dalam waktu 70 hari. Harapannya dengan benih ini mampu membantu menyukseskan swasembada pangan di Indonesia", ungkap Moeldoko di acara tersebut.

Potensi di perbatasanpun tak luput dari perhatian pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian. Contohnya, di Kabupaten Lingga dimana berbatasan langsung dengan wilayah tetangga terus dikembangkan potensi lahan pertaniannya. Sudah ribuan hektare di areal perbatasan yang dijadikan areal pertanian. Harapannya seluruh elemen dapat berperan aktif untuk memajukan pertanian dan mensejahterakan petani. bangsa berjaya, petani sejahtera.




Berita Lainnya