Mentan Minta Divre Bulog Kabupaten Cilacap Tingkatkan Target Serap Gabah Petani Dua Kali Lipat


Cilacap (10/3) - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman dalam lanjutan Road Show Serap Gabah Petani.  Hari ini kembali melakukan Panen Raya dan Tanam Padi di Desa Wanareja, Kec. Cilacap, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Setelah hampir sepekan penuh melakukan kunjungan kerja di pulau Jawa dalam rangka panen dan serap gabah petani. Ini Perintah Presiden ujar Mentan dalam sambutannya.

Ketika menyaksikan jual beli gabah petani, Mentan juga meminta saat panen agar kadar air gabah petani langsung di ukur. Kadar air Gabah Petani Kec. Wanareja ternyata 26 % dibawah persyaratan pemerintah maksimal  30 % untuk itu Mentan meminta Bulog langsung bayar semua Gabah Petani yang dipanen.

Mentan Andi Amran Sulaiman, ketika melakukan dialog dengan Petani, Babinsa dan Bulog, langsung meminta Kasub. divre Bulog Cilacap agar segera melakukan pembelian gabah petani sesuai HPP Rp.3.700 dan ini tidak hanya hari ini saja tetapi dapat dilaksanakan seterusnya.

 Ini Instruksi Bapak Presiden untuk kesejahteraan petani, jelas Menteri." Kita saksikan hari ini gabah Rp. 3.700 jangan hari ini saja, usahakan kerja 24 jam dan kalau perlu tidur dijalan jika mau berhasil, " tegas Mentan

Mentan juga meminta Kasubdivre Bulog Kabupaten Cilacap untuk meningkatkan serapan gabah harian sebesar dua kali lipat dari 1000 ton/hari menjadi 2000 ton/hari.

Mentan menegaskan bahwa serap gabah merupakan persoalan negara dan kehormatan bagi Bangsa Indonesia bukan hanya pemasalahan Bulog saja. " Saya pastikan apabila serapan gabah dapat tercapai 4 Juta ton sesuai dengan target yang diberikan Presiden, maka sampai tahun 2019 tidak akan ada impor lagi, " jelas Mentan.

Sementara itu dalam kunjunganya ke Desa Wanareja Mentan menyempatkan berdialog dengan petani, babinsa dan PPL.  Ketika berdialog Mentan secara sepontan merogoh saku celana seorang petani bernama Rusman dah menemukan sebatang rokok lalu dengan tegas Mentan langsung menukar satu batang rokok tersebut dengan bantuan alsintan berupa satu unit hand tractor. Mentan menghimbau kepada Rusman agar biaya rokok tersebut diganti untuk asuransi petani. " Dua bungkus rokok dapat diganti untuk asuransi apabila ada musibah terjadi, saya sudah anggarkan 1 juta hektar seluruh Indonesia, karna kami ingin melindungi petani, " kata Mentan

Kementerian Pertanian membuat program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) bertujuan untuk melindungi kesejahteraan petani padi Indonesia. Dalam program tersebut petani hanya membayar polis asuransi Rp. 36.000,- saja, sisanya akan disubsidi oleh kementerian Pertanian.

Mengingat dalam dunia pertanian, fenomena alam iklim dan cuaca sangat dapat mempengaruhi tingkat produksi padi. " Saya meminta kepada petani agar diasuransikan lahanya, pemerintah yang akan tanggung biaya 80% , ini asuransi pertama dalam sejarah tidak pernah ada sebelumnya, " jelas Mentan




Berita Lainnya