Mentan Siap Tampung Semen Beku dari Unair


Surabaya - Di sela acara kunjungan ke Kampus Universitas Airlangga Surabaya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman selain menyampaikan orasi ilmiah di depan civitas akademika UNAIR juga didaulat ileh Rektor UNAIR untuk membuka secara resmi Pameran Indonesia Research and Innovation Expo (IRIEx). Dalam keterangan pers nya saat melakukan meninjau kandang ternak hasil teknologi IB UNAIR, Mentan mengatakan siap bekerjasama dengan UNAIR untuk merealisasikan target swasembada daging sapi.

Hal ini sejalan dengan Program Kementerian Pertanian yaitu SIWAB (Sapi Indukan Wajib Bunting) dengan target 3 juta ekor pada Tahun 2017. UPSUS SIWAB mencakup 2 (dua) kegiatan utama yaitu Peningkatan populasi ternak melalui IB dan kawin alami yang dituangkan dalam Permentan No 48/Permentan/PK 210/10/2016 tentang Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting dan Penanganan kasus gangguan reproduksi pada sapi .

"Kita ada gerakan SIWAB (Sapi Indukan Wajib Bunting). Jika UNAIR mengatakan bisa memproduksi 20 ribu semen beku, saya minta tambah”.  "Ini yang bisa mempercepat gerakan kita. Bahkan kami rela biaya perjalanan dinas kami di Kementrian Pertanian kami cabut Rp 1,2 triliun untuk mendahulukan petani. Mereka mengharapkan pemerintah hadir di tengah mereka setiap saat," ujar Amran. 

Amran menambahkan, semen beku tersebut akan dibeli pemerintah untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat secara gratis. Pada  tahun 2017, akan ada 4 juta semen beku gratis untuk rakyat Indonesia.   Menurut Trilas Sardjito (salah seorang dosen UNAIR yang merupakan Ketua Tim Penanganan Gangguan Reproduksi Ternak) semen beku yang dihasilkan UNAIR hasil anakannya yang berumur 10 bulan beratnya 350 kg. Kalau sapi lokal, itu tiga tahun baru beratnya 350 kg. Yang besar tadi 1 ton lebih," katanya.   

Amran mengatakan, “Distribusi semen beku di Jawa Timur saat ini adalah yang terbesar, sekitar 25-30 persen. Tahun lalu, kelahiran semen beku 1,50 juta ekor dan Kementan menyiapkan anggaran Rp 1,5 sampai Rp 2 triliun untuk 4 juta semen beku”.  Untuk pemberian semen beku kepada peternak juga tidak hanya dilakukan pada tahun ini saja, tapi akan berkelanjutan. Tahun lalu Kementan sudah menghasilkan 1,3 juta anakan dari semen beku. 

Saat ditanya mengenai sapi impor, Menteri Pertanian menjelaskan bahwa Kementerian Pertanian telah bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan dengan membuat regulasi baru, yaitu ternak sapi bakalan yang diimpor indukan harus 20 persen yang akan dapat meningkatkan populasi sapi dalam upaya mencapai swasembada.




Berita Lainnya