Parlemen Remaja 2016, Dekatkan Lembaga kepada Konstituen Muda


Sebagai negara demokrasi terbesar ke-3 di dunia, Indonesia perlu memberikan pendidikan politik dan demokrasi kepada para generasi muda sedini mungkin. Terbatasnya pendidikan politik di kalangan remaja saat ini serta ketidakberimbangan informasi politik yang beredar di masyarakat terutama yang disampaikan oleh media merupakan urgensi perlunya diadakan “Sekolah Parlemen” di tingkat pelajar. Oleh karena itulah Sekretariat Jenderal DPR RI, melalui Biro Hubungan Masyarakat dan Pemberitaan mengadakan acara
Simulasi Rapat DPR RI “Parlemen Remaja 2016” yang bertema DPR Menuju Parlemen Modern.
"Parlemen modern mempunyai 3 indikator utama yaitu Transparansi terhadap akses informasi publik, penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi menunjang kinerja anggota parlemen, Representasi yang menguatkan daerah aspirasi dipertajam dengan pembahasan kebijakan pusat" jelas Fadli Zon selaku Wakil DPR RI Bidang Politik dan Keamanan, saat membuka Orientasi Parlemen Remaja 2016 di Griya Sabha Wisma DPR RI, Kopo, Puncak, Jawa Barat (8/11/2016)
Parlemen tidak terlepas dari Politik, dan Politik adalah kendaraan perubahan. Dalam berpolitik, diperlukan nilai-nilai yang diperjuangkan untuk masyarakat, salah satunya adalah mewujudkan Kedaulatan Pangan. "Kedaulatan pangan menghasilkan dari dalam negeri tidak ketergantungan pada negara lain, dan ini membutuhkan petani-petani muda yang modern", begitu Fadli memberikan semangat kepada para peserta.
Peserta Parlemen Remaja 2016 berjumlah 136 orang siswa/siswi tingkat SMA/SMK/MA dari 34 propinsi yang merupakan perwakilan 4 orang dari setiap propinsi. Para peserta ini merupakan generasi muda terpilih dari 3300 orang siswa yang telah mendaftarkan tulisan esai bertema “Peningkatan Hasil Pertanian untuk Ketahanan Pangan Nasional”.
Materi yang didapatkan peserta dari program ini adalah seputar kegiatan parlemen seperti Tugas, Fungsi, dan Wewenang DPR RI serta Mekanisme Pembahasan Undang-Undang. Tak hanya itu, peserta juga dibimbing untuk mengenal kebijakan Kementerian Pertanian dengan menyimak tentang UU Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura serta Peran Penderasan Informasi Kebijakan Kementerian Pertanian.
Kementerian Pertanian turut serta mengedukasi generasi muda ini dengan menyediakan booth informasi publik, pendampingan simulasi kunjungan kerja DPR yaitu ke Kelompok Tani dan Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) Cianjur, simulasi rapat kerja Komisi IV DPR RI yang membidangi Pertanian, Pangan, Maritim, dan Kehutanan.
Program Edukasi ini dimulai sejak tanggal 6 hingga 11 Nopember bertempat di Griya Sabha Wisma DPR RI, Kopo, Puncak, Jawa Barat.




Berita Lainnya