Kementan Kukuhkan 2 Profesor Riset


BOGOR – Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian kembali menambah jumlah profesor risetnya menjadi 125 setelah dikukuhkannya Prof. Dr. Ir. Suwarno, M.S.; dan Prof. Dr. Ir. Meldy Leonardy Anderson Hosang, MSi. masing-masing dalam bidang, pemuliaan dan genetika tanaman, dan hama dan penyakit tanaman pada Selasa (11/10) di Auditorium Ir. Sadikin Sumintawikarta, Bogor. Menteri Pertanian dalam sambutan yang disampaikan Kepala Balitangtan Dr. M. Syakir menyatakan ditengah berbagai kritikan banyak pihak terhadap rendahnya alokasi dana riset, dimana menurut berbagai data, Indonesia baru mengalokasikan sekitar 0,2 persen dari PDBnya, sebagai perbandingan, Korea Selatan pada saat yang sama telah mengalokasikan anggaran penelitian sekitar 4,3 persen dari PDB negaranya, sorotan terhadap produktivitas riset serta peran riset dalam pembangunan nasional menjadi tanda tanya besar. “Hal ini menjadi merupakan momentum untuk melakukan pembenahan yang menyeluruh bersama lembaga penelitian terkait seperti LIPI dan Litbang Kementerian lainnya.” tegas Kepala Badan. Lebih lanjut disampaikan bahwa terbatasnya keterlibatan swasta dan BUMN merupakan titik awal yang perlu dicermati bersama, baik itu terkait dengan peraturan perundangan yang belum sepenuhnya mendukung ke arah itu, ataupun mekanisme perencanaan serta keterbukaan lembaga riset terhadap kedua lembaga ini. “Namun, ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan 106 tahun 2016 tentang Standar Biaya Keluaran Tahun Anggaran 2017, yang berorientasi pada keluaran hasil akhir penelitian sesuai dengan kualifikasi standar kualitas yang telah ditetapkan, diharapkan juga makin mempermudah dibangunnya jejaring kerja antar lembaga serta pihak swasta dan BUMN.” tambahnya. Kepala Balitbangtan menambahkan bahwa ditengah semua kritikan dan permasalahan diatas, Indonesia masih mampu menghasilkan sejumlah inovasi teknologi bidang pertanian. Kepala Badan juga sangat mengapresiasi hasil pemikiran yang telah dituangkan oleh kedua profesor riset yang baru saja dikukuhkan dalam orasi hari ini. “Apa yang digagas sangat relevan dengan upaya kita dalam membangun kerjasama riset antar lembaga dan membuat kegiatan riset yang lebih berorientasi kepada menjawab kebutuhan pengguna akhir.” tutup Kepala Badan. Secara khusus, Prof. Dr. Ir. Suwarno, MS, yang menyampaikan orasi dengan judul “Pengembangan Varietas Unggul dalam rangka Peningkatan Produktivitas Padi Lahan Suboptimal”, diminta untuk menginisiasi kerjasama antar peneliti, baik yang ada di institusi pemerintah, swasta ataupun BUMN, dalam pengembangan riset padi di lahan sub optimal. Upaya perluasan adopsi varietas unggul yang dihasilkan Prof. Suwarno merupakan target awal dari kerja bersama ini. Untuk itu Community Seed Bank yang telah dikembangkan dalam kerjasama dengan IRRI, dapat diintegrasikan dengan program 1000 Desa Mandiri Benih yang saat ini dikembangkan pemerintah. Sementara Prof. Dr. Ir. Meldy Leonardy Anderson Hosang, MSi, yang menyampaikan orasi dengan judul “Sistem Pengendalian Hama Sexava Ramah Lingkungan Pada Tanaman Kelapa”, juga diberi tugas untuk melakukan pengembangan yang menyeluruh bersama peneliti terkait lintas lembaga, agar dapat memperluas penerapan hasil penelitiannya. Hal ini untuk meyakinkan para pihak terkait, terutama dunia usaha, untuk secara bersama mengurangi penggunaan insektisida sistemik. Hasil Penelitian Prof Meldy L. A. Hosang melalui konsep ramah lingkungan telah berhasil mengintegrasikan berbagai pendekatan dalam pengendalian sexava pada kelapa, sehingga dapat menurunkan kerusakan pada kelapa dari 44% menjadi 12,6%.




Berita Lainnya