Kalimantan Timur Siap Swasembada


Kaltim, -- Di tahun 2017 nanti Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengharapkan provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dapat menciptakan swasembada beras untuk wilayahnya sendiri. Mengingat saat ini tinggal provinsi Kaltim yang masih mendatangkan beras dari daerah lain seperti Sulawesi Selatan dan Jawa Timur.
Demikian disampaikan Mentan ketika menghadiri acara Rakor Pangan dan Penandatanganan Kesepakatan Peningkatan Luas Tambah Tanam Padi (LTT) dan Serap Gabah (Sergap) di Grand Jatra Hotel, Kota Balikpapan, Kaltim, Selasa (02/08).
“Tahun depan giliran Kaltim yang kirim beras untuk Sulsel dan Jawa Timur, gantian sekarang Kaltim yang kirim beras ke Makassar dan Surabaya,” ungkap Mentan di depan podium acara.
Menurut Mentan saat ini Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat sudah surplus beras, sedangkan Kalimantan Timur masih defisit beras 112 ribu ton per tahun. Dari keadaan tersebut biaya angkut beras via kapal laut dari luar provinsi Kaltim masih ditanggung masyarakat Kaltim sendiri. 
Mentan menginstruksikan kepada Kepala Dinas (Kadis) Pertanian se Kaltim untuk kerja keras mengejar swasembada mengingat anggaran untuk pertanian di provinsi tersebut sudah naik sekitar 300% dari Rp 140 miliar menjadi Rp 500 miliar.
Mentan memberikan rambu-rambu kepada para Kadis yang hadir agar mengawal dengan serius peningkatan produksi di Kaltim, dikarenakan jika tidak berhasil, Mentan akan merekomendasikan kepada Gurbenur Kaltim agar Kadis yang gagal dalam melaksanakan tugas dialihkan tidak kembali mengurusi pertanian.
Mentan sangat serius dengan peningkatan produksi di Kaltim dengan mengkonsentrasikan kepada tiga daerah di Kaltim yaitu kabupaten Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara dan Berau. 
Hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Gubernur Kaltim, H.Mukmin Faisyal HP dan Aster Kasad Mayjen (TNI) Komaruddin Simanjuntak, Staf Ahli Menteri Kementan, serta para unsur Muspida/Muspika provinsi Kaltim.
Usai menghadiri Rakor, Mentan melanjutkan kunjungan kerja ke Desa Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Ketika berkesempatan memberikan sambutan, Mentan mengatakan Kabupaten Kukar mendapatkan kenaikan anggaran dari Rp 8 miliar menjadi Rp 32 miliar yang diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi padi di daerah tersebut.
Kukar memiliki potensi sekitar 18 ribu hektar sawah tadah hujan yang memiliki produktifitas padi antara 5 ton s/d 6 ton per hektar.
“Kami tambah (bantuan) pompa 100 unit dan hand traktor 10 unit," tambah Mentan mendukung peningkatan produktifitas tersebut.
Untuk bantuan pompa, Mentan menginstruksikan kepada Kadistan agar dalam waktu 10 hari sudah dapat terpasang untuk mengairi 10 ribu ha areal persawahan di Kabupaten Kukar




Berita Lainnya