Teknologi Perbaikan Genetik Sapi Lokal Indonesia


Bogor -- Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, bersama Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi, Muhamad Nasir melakukan kunjungan kerja untuk menyaksikan hasil teknologi perbaikan genetik sapi lokal Indonesia, di PT. Karya Anugerah Rumpin (KAR) yang berlokasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/1).

Riset yang dilakukan selama 7 tahun secara terus menerus ini dikembangkan Kementerian Riset bekerja sama dengan PT KAL, LIPI dan Kementerian Pertanian. Hasil yang diperoleh yakni pemulihan genetik sapi Indonesia kepada genetik unggul, perbaikan genetik untuk mendapatkan bibit sapi lokal unggul yang terbaik.

Mentan mengapresiasi langkah pengembangan rekayasa genetik sapi lokal yang dapat menghasilkan bobot 700 sampai 800 kg per ekor. Bobot sapi lokal tersebut sama dengan sapi Limosin dan Brahman. "Artinya dengan berat sapi lokal ini, kita bisa wujudkan swasembada daging," ungkap Mentan.

Mentan menjelaskan, pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah menyiapkan daerah sentral untuk pengembangan sapi lokal yaitu provinsi NTB, NTT, Jatim, Sulsel, dan Lampung.

Hal tersebut sejalan sesuai dengan arahan Presiden bahwa di tahun 2016 pemerintah akan mengalokasi anggaran untuk sektor peternakan sebesar Rp 2,8 triliun untuk mendukung terwujudnya swasembada daging.

Dalam kesempatan tersebut Mentan juga menjelaskan Kementerian Pertanian akan menyediakan indukan sapi dalam waktu dekat sebesar 100 ribu ekor sehingga dapat menghasilkan anak sapi dalam jumlah besar. "Dengan demikian, kebutuhan daging dalam negeri dapat dipenuhi sendiri dan swasembada daging akan terwujud", papar Mentan.

Hadir dalam kunjungan tersebut Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anggota Komisi VII dan X DPR RI, Kepala LIPI, Wakil Bupati Kabupaten Kupang-NTT, dan Wakil Bupati Kabupaten Ende-NTT.




Berita Lainnya